HEADLINE

Sediakan Kapal Pengangkut Ternak, Jokowi Harap Bisa Turunkan Harga Daging

"Kapal pengangkut ternak membuat biaya pengiriman sapi yang sebelumnya Rp 1,5 juta menjadi Rp 350 ribu"

Erric Permana

Sediakan Kapal Pengangkut Ternak, Jokowi Harap Bisa Turunkan Harga Daging
Presiden Joko Widodo saat menyambut KM Camara Nusantara I di pelabuhan Tanjung Priok pada Jumat (11/12). (Foto: KBR/Errick P.)

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo secara resmi menerima kedatangan KM Camara Nusantara I di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta (11/12) . Kapal ini merupakan kapal tol laut khusus pengangkut hewan.

Kapal ini berlabuh di Jakarta pada pagi tadi dari Nusa Tenggara Timur dengan  membawa 350 sapi.

Jokowi mengatakan dengan adanya kapal pengangkut hewan ternak ini, biaya pengiriman sapi yang sebelumnya  Rp 1,5 juta - Rp 1,8 juta menjadi Rp 350 ribu. Dia berharap  kapal pengangkut ini bisa menurunkan harga kebutuhan daging di daerah yang mengalami kelangkaan.


"Nantinya sampai di kandang untuk siap disembelih harganya akan jatuh kira-kira antara 35 ribu - 37 ribu rupiah per kilo. Kalau sudah disembelih jadi daging biasanya rendimen kali 2 berarti antara 72 ribu - 76 ribu rupiah," ujar Jokowi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (11/12).


Presiden Joko Widodo menambahkan nantinya ada kapal tambahan khusus pengangkut sapi sebanyak 7 kapal. Meski dia berharap harga daging turun,  menurut dia harga daging bisa berubah tergantung mekanisme pasar.

Sebelumnya kementerian perhubungan menyiapkan kapal khusus ternak dengan anggaran Rp. 180 miliar. Kapal-kapal tersebut di antaranya buatan PT Adiluhung Sarana Segara Indonesia yang berada di Bangkalan Madura, Jawa Timur. Salah satunya adalah KM Camara Nusantara I yang mampu mengangkut hingga 500 sapi.

 

  • kapal pengangkut ternak
  • tol laut
  • KM Camara Nusantara I
  • Presiden Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!