HEADLINE

Dapat Penghargaan Kemenhub, Walikota Bogor Pilih Tak Hadir

"Alasannya merasa belum layak mendapat penghargaan tata kelola angkutan umum."

Rafik Maeilana

Dapat Penghargaan Kemenhub, Walikota Bogor Pilih Tak Hadir
Ilustrasi: Kemacetan di Kota Bogor (Foto: KBR/Rafik M.)

KBR, Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor mendapat penghargaan dari Kementerian Perhubungan sebagai Kota Besar terbaik dengan tata kelola angkutan umum. Namun Wali Kota Bogor Bima Arya  urung hadir karena merasa belum layak.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto  mempertanyakan penghargaan yang akan diterimanya. Karena sebelumnya, kata dia, Kemenhub   menyatakan Kota Bogor belum memiliki komitmen yang baik dalam hal pengelolaan angkutan umum terutama pada bus trans pakuan.


"Jadi gini loh, Pemkot Bogor kan awalnya meminta bantuan bis ke Kemenhub, tapi katanya belum bisa karena kita belum memiliki komitmen yang bagus. Tapi ini kok tiba-tiba malah dapat penghargaan," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto  saat ditemui KBR, Rabu (23/12).

Bima melanjutkan, "menurut saya Kota Bogor belum layak mendapatkan penghargaan karena PR masih banyak soal angkot. Baru sekadar konsep dan belum dijalankan. Saya tidak mau penghargaan ini membuat terlena, karena tahun ini saya tidak puas dengan capaian transportasi Kota Bogor."

Bima menjelaskan, ia pun lebih memilih tidak menghadiri penghargaan tersebut, karena menurutnya masih ada kota lain yang berhak mendapatkan penghargaan.

Kementerian Perhubungan memberikan penghargaan Bidang Transportasi Darat (Wahana Tata Nugraha). Ada tiga kategori penghargaan yang diberikan kepada tiga kota di Indonesia. Pertama untuk kagetori kota kecil, Kabupaten Tomohon. Kedua untuk kategori Kota Raya, Kota Batam dan terakhir kategori Kota Besar adalah Kota Bogor.


Editor: Rony Sitanggang

  • Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto
  • piala wahana tata nugraha
  • penghargaan transportasi darat
  • kemenhub
  • bima arya tolak hadir

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!