HEADLINE

Pengamat: Pembangunan Pembangkit Listrik 35 Ribu MW Tak akan Kelar di Era Jokowi

"Butuh 2 hingga 3 tahun untuk membangun satu pembangkit listrik."

Yudi Rachman

Pengamat: Pembangunan Pembangkit Listrik 35 Ribu MW Tak akan Kelar di Era Jokowi
Ilustrasi: Jaringan listrik (Sumber: Situs Kominfo)

KBR, Jakarta- Proyek pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt diprediksi tidak akan rampung di akhir pemerintahan Jokowi. Menurut Pengamat Energi Lucky A. Lontoh, untuk pembangunan satu pembangkit listrik membutuhkan waktu sekitar 2-3 tahun. Kata dia, angka 35 ribu megawatt yang ditargetkan pemerintah merupakan perhitungan kebutuhan listrik yang harus dipasok pada tahun 2024. Data itu berdasarkan hitungan pemerintah dan PLN.

"Penambahan sampai 35 ribu megawatt perlu dimengerti bahwa ini proyeksi kebutuhan listrik Indonesia sampai dengan 2024, kaya begitu. Diperkirakan tahun 2024, Indonesia butuh tambahan kapasitas pembangkit listrik sebesar 2 kali lipat dari yang ada sekarang," jelas Pengamat Energi Lucky A. Lontoh kepada KBR, Rabu (9/9/2015)

Pengamat energi, Lucky A Lontoh menambahkan, untuk mendukung program elektrifikasi 100% diharapkan pemerintah membangun pembangkit listrik di pedalaman dan daerah terpencil. Karena kata dia, selama ini pembangunan pembangkit listrik berada di pusat ekonomi seperti Jawa, Kalimantan, Sumatera sehingga tidak ada pemerataan.


Editor: Rony Sitanggang

  • 35 ribu megawatt
  • Pengamat Energi Lucy A. Lontoh
  • presiden joko widodo
  • elektrifikasi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!