KBR, Jakarta – Kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan per satu wilayah perusahaan mencapai Rp 8 triliun. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengatakan, para ahli menghitung kerugian per kasus.
“Satu perusahaan sudah Rp 7-8 triliun, itu menurut perhitungan para ahli ya. Karena yang rusak banyak, orangnya sakit, biodiversiti-nya hilang, belum lagi mengganggu segala macam lingkungannnya rusak, dll,” kata Siti saat diwawancara KBR di Kantor Presiden, Rabu (16/9/2015).
Siti menambahkan, daerah gambut yang dialihfungsikan menjadi kebun jika terbakar maka akan langsung ditarik hak guna usaha (HGU)-nya. Serta akan dibekukan meski belum mendapat putusan dari pengadilan.
Sebelumnya Kepolisian Indonesia menyatakan sudah ada 24 perusahaan yang tengah diselidiki
terkait kebakaran hutan dan lahan di kawasannya. Tiga di antaranya sudah
ditetapkan sebagai tersangka. Ketiga perusahaan itu adalah PT BMH (Bumi
Mekar Hijau), PT TPR (Tempirai Palm Resource) dan PT WAI (Waimusi Agro
Indah) yang berdomisili di Sumatera Selatan.
Editor: Rony Sitanggang