HEADLINE

Hutan Terbakar, Ratusan Orangutan di Samboja Kaltim Segera Dievakuasi

"Kebakaran sudah berulangkali terjadi di kawasan konservasi orang utan"

Teddy Rumengan

Hutan Terbakar, Ratusan Orangutan di Samboja  Kaltim Segera Dievakuasi
Ilustrasi: Orang utan yang direhabilitasi yayasan BOS (Foto: Situs BOS)

KBR, Balikpapan – Ratusan hektar hutan dan lahan yang dikelola  Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, kembali terbakar  sejak, Selasa (29/8) siang tadi. Juru bicara Yayasan Borneo Orangutan Survival Nico Hermanu mengatakan, lokasi kebakaran terjadi di bekas kebakaran beberapa hari sebelumnya. Bahkan kata dia, kebakaran sudah menghanguskan heliped atau landasan untuk helikopter


“Titik api di lokasi bekas kebakaran beberapa hari lalu mulai kembali mengamuk, dan menghabiskan helipad, hanya berjarak kurang dari 200 meter dari bangunan kantor kami, tempat penimbunan bahan bakar, dan kandang orangutan kami,” kata Nico Hermanu, Selasa (29/9)



Kata dia, angin kencang membuat api sulit dipadamkan dan kebakaran terus meluas membakar hutan dan lahan. Sementara personil dan alat pemadam terbatas. Karena kemungkinan ratusan orangutan akan segera dievakuasi



“Jika angin tidak mereda, kami sangat khawatir dan kemungkinan dalam waktu dekat akan terpaksa untuk mengevakuasi orangutan, kebakaran masih terjadi sampai sekarang,” imbuhnya.



Dia menambahkan, saat ini tim gabungan BOS Foundation bersama Damkar Pertamina dan Manggala Agni sedang berupaya memadamkan api. Rencananya orangutan akan dipindahkan ke kilometer 38 Samboja.



“Tim BPBD Kalimantan Timur sedang dalam perjalanan menuju ke Samboja Lestari untuk membantu tim gabungan yang sudah ada di lokasi memadamkan api,” pungkasnya.



Seperti diketahui, saat ini ada 209 individu orangutan dan 46 ekor Beruang Madu yang sedang dirawat maupun direhabilitasi Yayasan Borneo Orangutan Survival Foundation.


EDitor: Rony Sitanggang

  • orang utan
  • beruang madu
  • kebakaran hutan dan ladang
  • kawasan konservasi
  • Juru bicara Yayasan Borneo Orangutan Survival Nico Hermanu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!