HEADLINE

Megaproyek Gedung Baru DPR Tak Masuk RAPBN 2016

"Selama ini belum ada kajian terhadap rencana pembangunan tujuh gedung baru itu. Andrinof Chaniago tak heran ketika Jokowi tak menandatangani prasasti peletakan batu pertama gedung DPR baru."

Aisyah Khairunnisa

Megaproyek Gedung Baru DPR Tak Masuk RAPBN 2016
Bekas Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof A Chaniago. (Foto @JFKJaya/Wikimedia Commons/CC-BY-SA 4.0 International)

KBR, Jakarta – Bekas Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago menegaskan megaproyek pembangunan gedung DPR tidak ada dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016.

Andrinof menegaskan selama ini belum ada kajian terhadap rencana pembangunan tujuh gedung baru itu. Karena itu ia tak heran ketika Jokowi tak menandatangani prasasti peletakan batu pertama gedung DPR baru saat berada di Senayan minggu lalu.

"Ya bagaimana lagi, orang tidak ada di dalam rencana. Kita dalam membuat kegiatan itu kalau mau kick off, mau launching itu sesuatu yang sudah jelas. Setelah dikaji, setelah ketemu prioritasnya, jadwalnya, baru... (Gedung DPR) tidak ada dalam rencana kok, gak ada," kata Andrinof di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (20/8/2015).

Hari ini Andrinof dipanggil Presiden Joko Widodo ke Istana Kepresidenan. Andrinof mengatakan kunjungannya hari ini dalam rangka silaturahmi dan berdiskusi dengan Presiden Jokowi. 

Pria yang baru dicopot dari posisi Menteri PPN ini menambahkan, proyek besar pembangunan gedung DPR yang mendekati Rp 1 triliun harus dikaji mendalam.

Sebelumnya DPR meminta pemerintah membangun gedung baru untuk DPR. Ada tujuh gedung yang akan dibangun DPR, termasuk museum dan perpustakaan.? Sekretariat Jenderal DPR menyebut proyek itu rencananya akan memakan anggaran hingga Rp 1,6 triliun. Sedangkan Badan Urusan Rumah Tangga DPR menyebut nilainya sekitar Rp1,5 triliun untuk proyek multiyears atau tahun jamak.

Editor: Agus Luqman 

  • Andrinof Chaniago.
  • Bappenas
  • RAPBN 2016
  • gedung baru DPR
  • Joko Widodo
  • Presiden Jokowi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!