HEADLINE

Istana Kaji Peleburan Fungsi Kantor Staf Kepresidenan ke Seskab

"Kantor Staf Kepresidenan rencananya akan dilebur dengan Sekretaris Kabinet"

Aisyah Khairunnisa

Istana Kaji Peleburan Fungsi Kantor Staf Kepresidenan ke Seskab
Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki (Foto: Antara)

KBR, Jakarta -  Istana tengah mengkaji kemungkinan dileburnya beberapa fungsi Kantor Staf Kepresidenan (KSP) ke lembaga Sekretaris Kabinet(Seskab). Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki mengatakan, hal ini sebagai evaluasi presiden terhadap fungsi KSP sebagai lembaga baru bentukannya. Kata Teten, Jokowi sudah berkomunikasi dengan Seskab Pramono Anung terkait masa depan KSP apakah mungkin dilebur atau tidak.

"Cuma presiden akan minta membahas lebih jauh apakah KSP itu akan dipertahankan seperti sekarang atau beberapa fungsinya digabung ke setkab," kata Teten di Kompleks DPR - MPR, Jumat (14/8/2015).


Meski begitu Teten menyatakan bahwa opsi peleburan ini masih dalam pembicaraan yang tengah dikaji di Kementerian Sekretariat Negara. Kemungkinan adanya peleburan, menurutnya hanya untuk mensinergikan fungsi kedua lembaga tersebut.


Sebelumnya Jokowi mencopot Luhut Pandjaitan sebagai Kepala Kantor Staf Kepresidenan. Luhut kini dipindah tugas menjadi Menkopolhukam. Sementara Seskab Andi Widjajanto dicopot, digantikan politisi PDIP Pramono Anung. Salah satu alasannya disinyalir karena lemahnya komunikasi Andi dengan parpol.


Pasca perombakan sejumlah menteri itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebut bahwa KSP akan berada di bawah Pramono. Sementara hingga kini Luhut masih rangkap jabatan sebagai Menkopolhukam dan Kepala KSP.?



KSP diresmikan sejak Maret 2015. Lembaga itu memiliki fungsi seperti Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang kini tiada.  


Editor: Rony Sitanggang

  • Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki
  • kantor staf kepresidenan
  • sekretaris kabinet

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!