HEADLINE

Capim KPK Ade Maman Ditanya soal Tarik-Menarik Kasus antara KPK, Kepolisian dan Kejaksaan

"Kandidat capim KPK pertama yang menjalani wawancara terbuka. "

Khusnul Khotimah

Capim KPK Ade Maman Ditanya soal Tarik-Menarik Kasus antara KPK, Kepolisian dan Kejaksaan

KBR, Jakarta - Seleksi tahap akhir calon pimpinan KPK yakni wawancara terbuka diikuti yang pertama kali oleh Ade Maman Suharman yang kini menjabat sebagai Ketua Lembaga Penjamin Mutu dan Pengembangan Pembelajaran Univesitas Jenderal Sudirman. 

Anggota panitia seleksi, Enny Nurbaningsing yang merupakan pakar hukum menjadi salah satu dari dua penanya inti.

Enny bertanya terkait kerugian negara paling sedikit Rp 1 miliar karena korupsi, sementara menurut dia, belum ada satu parameter kasus korupsi yang mana yang bisa diusut oleh kepolisian, kejaksaan dan KPK. Akibatnya timbul kesan ada tarik-menarik pada proses penyelesaian kasus itu. Enny menanyakan bagaimana cara terbaik menyelesaikan kasus tanpa menimbulkan kegaduhan. 

Ade mengatakan dalam UU KPK disebutkan bahwa KPK punya kewenangan untuk melakukan koordinasi. Karena itu untuk menghindari kegaduhan, kunci utama adalah berkoordinasi dengan penegak hukum lain.

“KPK kan dibentuk untuk menyidik tindak pidana korupsi yang besar. Jadi rencana strategis KPK untuk menangkap pelaku korupsi maka sudah ada ranah masing-masing. Mana ranah KPK, mana ranah penegak hukum yang lain," kata Ade Maman Suharman, hari ini, Senin (24/8/2015).

Sementara itu ketika ditanya apa yang mendorongnya mendaftar jadi calon pimpinan KPK, Ade menjawab, ia melihat adanya degradasi yang sangat signifikan di Perguruan Tinggi akibat tindak pidana korupsi. Menurut dia, ada Perguruan Tinggi yang tersangkut kasus korupsi, meski kasus tersebut tak terlepas dari konstelasi poliltik secara nasional. Karena itu ia merasa berkewajiban untuk berkontribusi pada upaya pemberantasan korupsi. 

“Ketika perguruan tinggi terkena kasus korupsi, maka peserta didik sehari-hari yang kita didik ini ada ketidakpercayaan yang cukup signifikan. Lembaga yang melakukan karakter bangsa, sementara ada terjadi korupsi,“ tambahnya. 


Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • capim KPK
  • seleksi calon pimpinan kpk
  • calon pimpinan KPK

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!