HEADLINE

Bertemu Watimpres, Ini yang Disampaikan Keluarga Korban Penghilangan Paksa 1997/1998I

" Permintaan ini tidak sulit dilakukan, lantaran seluruh data tentang kasus tersebut telah ada di Komnas HAM."

Ninik Yuniati

Bertemu Watimpres, Ini yang Disampaikan Keluarga Korban Penghilangan Paksa 1997/1998I
Kontras, Ikohi, AFAD bertemu Wantimpres meminta Presiden Joko Widodo memberikan kejelasan status keluarga mereka yang diculik pada 1997-1998, Rabu (19/9/2015) Foto: Kontras

KBR, Jakarta- Ikatan Keluarga Korban Orang Hilang Indonesia (IKOHI) meminta Presiden Joko Widodo memberikan kejelasan status tentang keluarga mereka yang diculik pada 1997-1998. Paian Siahaan, ayah Ucok Munandar Siahaan, korban penghilangan paksa, mengaku dirinya tidak terlalu menuntut proses hukum, melainkan kejelasan apakah anaknya masih hidup atau sudah meninggal. Karenanya, ia meminta Presiden Jokowi fokus mencari anaknya dan korban lain. Menurutnya, permintaan ini tidak sulit dilakukan, lantaran seluruh data tentang kasus tersebut telah ada di Komnas HAM.

"Dan kami sebagai keluarga sebenarnya hanya menginginkan kepastian saja bahwa apakah anak kami sudah meninggal atau masih hidup. Kalau meninggal, kami mendapat surat meninggalnya, karena buat kami sebagai orang tua, mengganjal, karena anak kami itu sampai sekarang sudah 17 tahun, tapi masih ada kartu keluarga,kalau mengenai proses hukum, kita tidak perlu ambil pikir, tapi status itu perlu sementara kami masih hidup," kata Paian seusai bertemu Wantimpres di Kantor Wantimpres, (19/8).

Permintaan tersebut disampaikan Paian Siahaan dan Genevieva Misiati Utomo ketika bertemu dengan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarta dan Sri Adiningsih hari ini. Selain IKOHI, hadir pula perwakilan dari Kontras dan Federasi Asia Melawan Penghilangan Paksa (AFAD). Menurut Paian, kedua anggota tersebut menjanjikan akan segera menyampaikan permintaan tersebut kepada presiden. 

"Beliau sangat responsif, karena permintaan kami tidak muluk-muluk dan beliau berjanji akan segera menyampaikan kepada Presiden Jokowi," lanjutnya.

Editor: Malika 


  • korban penghilangan paksa 1997/1998
  • watimpres
  • IKOHI
  • kontras

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!