HEADLINE

KRI Rigel 933 Temukan KMP Yunicee Tenggelam di Kedalaman 78 Meter

""Dengan membandingkan KMP Yunicee yang asli dengan data analisa yang ada, kami meyakini bahwa itu KMP Yunicee dengan panjang kurang lebih 55 meter.""

Hermawan Arifianto

KRI Rigel 933 Temukan KMP Yunicee Tenggelam di Kedalaman 78 Meter
KRI Rigel 933 membantu mencari dan mengevakuasi korban tenggelamnya KMP Yunicee di Selat Bali. (Foto: ANTARA/HO-Lanal Denpasar)

KBR, Banyuwangi - Hasil pantauan robot bawah air (ROV) milik KRI Rigel berhasil menemukan kerangka KMP Yunicee. Posisinya terseret arus sejauh 1,6 kilometer dari pelabuhan Gilimanuk, Bali. Kapal yang mengangkut 57 penumpang dan berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi itu, terdeteksi tenggelam di dasar Selat Bali.

Komandan KRI Rigel-933, Jaenal Mutakim mengatakan, kerangka KMP Yunicee berada di 8 derajat lintang selatan, dan 114 derajat bujur timur. Kerangka kapal berada di kedalaman laut, antara 72 hingga 78 meter.

Menurut Jaenal, untuk memastikan temuan itu adalah kerangka KMP Yunicee, KRI Rigel menyelidikinya hingga enam kali. Pencarian kerangka kapal sempat terkedala arus yang cukup kuat.

"Kami menemukan fitur KMP Yunicee. Kemudian karena arus sangat kuat, kami melakukan investigasi sampai beberapa kali untuk memastikan bahwasanya fitur tersebut adalah KMP Yunicee. Dengan membandingkan KMP Yunicee yang asli dengan data analisa yang ada, kami meyakini bahwa itu KMP Yunicee dengan panjang kurang lebih 55 meter,”ujar Jaenal Mutakim di Banyuwangi pada Kamis (1/7/2021).

Jaenal menambahkan, lokasi KMP Yunicee ditemukan pada pukul 01.30 WITA atau lima jam setelah tenggelam di dasar laut. KRI Rigel menggunakan pemancar sonar untuk pemeruman (mengukur kedalaman) Echo Sounder Multibeam-2040 untuk melacak keberadaan kerangka KMP Yunicee.

Analisis Ahli Perkapalan

Sementara itu, Kondisi kapal yang nampak sudah tua dan kurang terawat diduga menjadi salah satu penyebab tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee di Selat Bali, pada Selasa malam (29/6/2021).

Menurut Dosen Teknik Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, I Ketut Aria Pria Utama, secara umum umur rata-rata kapal feri adalah 20 tahun, sementara di luar negeri hanya 10 tahun dan dijual. Tapi kalau dirawat dengan baik, maka kapal bisa dioperasikan lagi 5 sampai 10 tahun ke depan.

Kepada Antara, Ketut yang juga Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) menduga, KMP Yunicee bukan kapal baru karena dibeli dari Korea Selatan.

Melalui tampilan sejumlah foto, Ketut melihat pintu rampa kapal sudah ditutup dengan kedap air sesuai standar. Sedangkan kenapa kapal bisa tenggelam, pasti karena ada air masuk. Hal itu bisa jadi karena ada bukaan di badan kapal yang terlalu banyak dibuka. Atau, karena terjadi robekan di lambung kapal.

Sebelumnya, Selasa (29/6/2021) malam, KMP Yunicee mengalami kecelakaan dan tenggelam di perairan laut Selat Bali. Petugas penyelamat menyebutkan, kapal memuat 57 orang. Hingga tadi pagi, 39 penumpang selamat, 7 meninggal dan 11 lainnya belum ditemukan.

Editor: Fadli Gaper

  • KMP Yunicee
  • KRI Rigel 933
  • kecelakaan kapal di selat bali
  • ROV

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!