HEADLINE

Tiga WNI Diculik, Kemenlu Belum Bisa Konfirmasi

"Pemerintah masih berusaha mencari informasi ke berbagai pihak terkait kebenaran isu tersebut."

Andi Muhammad Arief

Tiga WNI Diculik, Kemenlu Belum Bisa Konfirmasi
seorang anggota TNI AL bersenjata laras panjang berada di kapal pandu Trois dan kapal tongkang setelah dibajak perompak. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Kementerian Luar Negeri belum dapat mengonfirmasi kebenaran informasi penculikan terhadap tiga warga  negara Indonesia (WNI) di Lahad Datu, Malaysia, Sabtu (9/7) malam. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemelu) RI, Amanantha Nasir mengatakan, pihaknya masih berusaha mencari informasi ke berbagai pihak terkait kebenaran isu tersebut.

"Kita sedang cari konfirmasi. nanti kalau ada perkembagan baru kita akan kasih tau," ucap Amanantha.


Dilansir dari Strait Times, Kepala Polisi Laut Malaysia, Abdul Rahim Abdullah mengonfirmasi, penculikan tersebut dilakukan oleh kelompok bersenjata. "Kejadian ini berlangsung sesaat sebelum tengah malam kemarin. Tiga orang tersebut merupakan kru kapal ikan," jelas Abdul.


Penculikan diperkirakan terjadi pukul 23.40, Sabtu (9/7) kemarin. Ketiga WNI yang diculik adalah Lorence Koten (34), Teo Dorus Kopon (42), dan Emanuel (46). Komisioner Kepolisian Sabah, Datuk Abdul Rashid Harun bilang, kapal ikan tersebut dicegat oleh lima orang bersenjata, ketiganya memegang senapan M-14 dan M16.


"Sebelum naik ke atas perahu, kelima orang tersebut memeriksa kapal dan mengambil semua dokumen dan ponsel ABK. Penculik melarikan diri membawa tiga sandera. Namun, empat (dari total tujuh ABK) dilepaskan," tutur Abdul, seperti dilansir dari The Malay.


Abdul melanjutkan, investigasi awal menunjukkan ketiga sandera memegang paspor. Sesuai dengan pernyataan ABK yang dibebaskan, penculik berbicara dengan bahasa Malaysia tanpa logat. Abdul berharap publik tidak berspekulasi dan meminta kesempatan untuk menginvestigasi kasus ini lebih jauh.


"Sejauh ini, perusahaan ABK belum menerima telepon untuk menebuh sandera yang diculik," papar Abdul. 


Sampai saat ini, WNI yang diculik di perairan internasional berjumlah sepuluh orang. Tujuh di antaranya telah dikonfirmasi diculik oleh kelompok Abu Saayyaf yang bermarkas di Filipina bagian selatan. Tujuh orang tersebut masih disandera di Filipina.


"Mereka masih di sana. Kita terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak di Filipina. (Akan melakukan aksi militer?) Nggak, kita belum bisa komentar apa-apa karena kita masih melakukan komunikasi dengan pihak Filipina," ungkap Amanantha.


Sebelumnya, kelompok militan Abu Sayyaf menyandera warga negara Indonesia. Menurut informasi, awak anak buah kapal Charles di bawah naungan PT Rusianto Bersaudara yang disandera oleh kelompok ekstrimis tersebut.


Terdapat 13 kru kapal tersebut, namun kelompok tersebut hanya menyandera 7 orang saja, sedangkan sisanya dibiarkan kembali berlayar ke Tarakan. Laporan tersebut didapat pertama kali oleh istri dari salah satu awak kapal atas nama Dian Megawati Ahmad, yang saat ini suaminya menjadi salah satu sandera atas nama Sofyan sebagai juru mudi.

Baca juga: Lagi, 7 WNI Disandera Kelompok Abu Sayyaf

Editor: Sasmito

  • Abu Sayyaf
  • penculikan wni
  • kementerian luar negeri

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!