HEADLINE

Rawan Disusupi ISIS, Dua Pulau di Sulawesi Utara Hanya Berjarak 4 Jam dari Filipina

Rawan Disusupi ISIS, Dua Pulau di Sulawesi Utara Hanya Berjarak 4 Jam dari Filipina

KBR, Manado - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyebutkan ada dua pulau di perbatasan Indonesia yang paling rawan menjadi tempat pelarian milisi kelompok bersenjata Maute di Filipina. Kelompok Maute merupakan pendukun ISIS yang berbasis di Kota Marawi, Filipina.

Dua pulau itu adalah Pulau Marore di Kabupaten Sangihe serta Pulau Miangas di Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara.


Pulau Marore dan Pulau Miangas berbatasan langsung dengan Fiipina. Dua pulau itu berjarak seitar 40 mil laut dengan waktu tempuh sekitar tiga hingga empat jam.


"Yang juga perlu kita waspadai bukan hanya secara fisik adanya unsur–unsur terorisme Marawi Filipina yang pindah ke Indonesia, tetapi kita juga perlu waspadai adanya unsur-unsur yang saat ini tidur, sel tidur, sel non aktif di Indonesia. Jangan sampai mereka terpengaruh untuk bangkit kembali," kata Wiranto di Manado, Sulawesi Utara, Rabu (14/6/2017).


Wranto mengadakan rapat koordinasi bersama tiga gubernur dari Sulawesi Utara, Gorontalo dan Sulawesi Tengah di Kantor Gubernur Sulawesi Utara di Kota Manado, Rabu (14/6/2017). Rapat koordinasi juga melibatkan petinggi TNI dan Polri di wilayah itu.


Wiranto mengatakan kelompok Maute di Marawi Filipina merupakan bagian dari kelompok ISIS. Indonesia telah mengambil langkah-langkah cepat dengan melakukan pengamanan ketat di perbatasan RI-Filipina.


"Sudah banyak langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dan aparat keamanan untuk mengantisipasi mencegah masuknya unsur–unsur ISIS dari Marawi ke Indonesia," kata Wiranto.


Baca juga:


Wiranto mengatakan pemerintah akan terus melakukan langkah deradikalisasi guna mencegah dan meredam kemungkinan bangkitnya 'sel-sel tidur' dari kelompok radikal di Indonesia.


Selain itu, Wiranto menambahkan keterlibatan masyarakat sipil diperlukan untuk deteksi dini kedatangan kelompok teroris, termasuk dari Maute.


"Melibatkan masyarakat sebagai early warning system, karena keterlibatan masyarakat sangat penting. Masyarakat akan lebih dahulu mengetahui apabila ada unsur-unsur gerakan Maute Marawi Filipina berhasil menerobos ke Indonesia," Wiranto.


Sulawesi Utara Siaga Satu

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey menyatakan Provinsi Sulawesi Utara dalam kondisi Siaga Satu terkait ancaman masuknya ISIS ke Indonesia.


Wilayah Sulawesi Utara berbatasan langsung dengan Filipina, dan berpotensi menjadi tempat pelarian masuknya kelompok bersenjata Maute yang berafiliasi dengan ISIS, dari Filipina ke Indonesia.


"Pemerintah Provinsi dalam kasus ini sangat-sangat Siaga Satu untuk menghadapi hal-hal yang mengkhawatirkan bagi masyarakat Sulawesi Utara. Pemerintah Sulut siap menjaga keamanan masyarakat Sulut," kata Olly Dondokambey di Manado, Rabu (14/6/2017).


Olly mengatakan dengan status Siaga 1 maka seluruh apararat keamanan di Sulawesi Utara dalam kondisi waspada.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • ISIS
  • Marawi
  • Maute
  • teroris
  • wilayah perbatasan
  • perbatasan Indonesia-Filipina
  • sulawesi utara

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • aqilla7 years ago

    Semoga Indonesia bisa menegakkan syariat islam seperti yang terjadi di syam dan yang yang sedang diperjuangkan di Marawi. Allahu Akbar. http://transparan.id