HEADLINE

Hassanudin Usul Pemberlakukan Koridor Pengamanan Laut Indonesia-Filipina

" Anggota Komisi Pertahanam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), TB. Hassanudin menganggap kondisi keamanan laut sepanjang Indonesia-Filipina saat ini sudah kritis. "

Ria Apriyani

Hassanudin Usul Pemberlakukan Koridor Pengamanan Laut Indonesia-Filipina
Sejumlah warga memelintas di depan KRI Usman Harun (359) yang bersandar di dermaga Pelabuhan Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, Minggu (29/5). Kehadiran salah satu kapal perang terbaru TNI AL

KBR, Jakarta - Anggota Komisi Pertahanam Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), TB. Hassanudin mengusulkan pemberlakukan koridor pengamanan laut di jalur Filipina. Ini menyusul rentetan kasus penyanderaan Anak Buah Kapal (ABK). Menurutnya, kondisi keamanan laut sepanjang Indonesia-Filipina saat ini sudah kritis.

"Bikin koridoor yang dikawal oleh Angkatan Laut. Jadi tiap pembawaan barang dan sebagainya di koridoor itu. Setelah itu diserahkan ke Angkatan Laut Filipina," ujar Hassanudin pada Senin (27/6/2016) di DPR, Jakarta.

Selain itu, menurut politisi PDI Perjuangan, pemerintah juga perlu memastikan mekanisme patroli bersama. Setiap kapal yang berlayar menuju Filipina juga wajib melaporkan lokasi keberangkatan dan tujuannya.

Pekan lalu, pemerintah resmi mengakui penyanderaan 7 ABK Kapal TB Charles oleh Kelompok Abu Sayyaf. Penyandera meminta uang tebusan sebesar Rp 60 miliar.

Pembajakan ini merupakan kali ketiga yang menimpa ABK kapal Indonesia. Sebelumnya 10 ABK Kapal Brahma disandera pada April lalu. Tak lama berselang, 4 orang kembali tertangkap oleh kelompok berbeda, namun masih pecahan dari Abu Sayyaf. Empat orang ini adalah ABK Kapal TB Henry dan Cristi.

Editor: Damar Fery Ardiyan 

  • penyanderaan WNI
  • Kelompok Abu Sayyaf menculik untuk tebusan di Filipina

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!