HEADLINE

25 Hektare Tambak Udang Situbondo Tersapu Banjir Rob

"Petambak merugi hingga puluhan juta Rupiah"

Hermawan Arifianto

25 Hektare Tambak Udang Situbondo Tersapu Banjir Rob
Dua orang bocah mengumpulkan barang bekas dari tumpukan sampah, yang merendam tambak ikan milik warga, akibat banjir rob di wilayah pesisir pantai Cilacap, Jateng, Kamis (9/6). Foto ANTARA

KBR, Situbondo - Sekitar 25 hektare lebih tambak udang dan ikan bandeng milik warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo gagal panen tersapu banjir rob. Kepala BPBD Situbondo, Zainul Arifin mengatakan, banjir rob ini membuat udang dan ikan bandeng milik warga hanyut terbawa air banjir rob. Akibatnya, petambak merugi hingga puluhan juta Rupiah.  

Banjir akibat air laut pasang tersebut sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Kata Zainul, gelombang pasang di daerah Pesisir Kilensari selama ini memang kerap terjadi jelang dan selama bulan purnama.

“Memang ramalam dari BMKG ada peningkatan ketinggian pasang di laut, sehingga menyebabkan ketinggian ini jelas itu berdampak kepada tambak-tambak tradisional yang pematangnya rendah. Ini menjadi kendala tapi untungnya tidak disertai dengan anggin,” kata Zainul Arifin (10/6/2016).

Oleh karena itu, ia mengimbau agar petani tambak tradisional berhati-hati dan disarankan membuat tanggul pasir di sekitar tambak.

Sementara itu, Zainul memastikan banjir rob saat ini tidak sampai menghantam pemukiman warga. Sebab dalam tiga tahun terakhir sudah dibangun tangkis laut yang membuat air laut tidak sampai masuk ke permukiman warga pesisir.

Sebelumnya, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur memberi peringatan gelombang tinggi dan banjir rob di perairan  Utara Pulau Jawa dan laut Jawa. Gelombang tinggi dan banjir rob ini  diperkirankan terjadi hingga 12 Juni 2016 mendatang.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • banjir rob
  • Situbondo
  • BMKG
  • gelombang tinggi
  • nelayan
  • petambak

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!