HEADLINE

Walhi: Bangun Smelter di Pesisir, Freeport Bikin Masalah Baru

"Walhi menilai rencana pembangunan smelter PT Freeport di kawasan Poumako bakal langgar UU No 1 tahun 2014 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil."

Khusnul Khotimah

Ilustrasi Tambang Freeport. Foto: Antara
Ilustrasi Tambang Freeport. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menilai rencana pembangunan smelter PT Freeport di kawasan Poumako bakal melanggar UU No 1 tahun 2014 tentang pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. 

Manajer Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Edo Rakhman mengatakan wilayah pesisir yang memiliki ekosistem mangrove harus dilindungi. Kecuali untuk kepentingan penelitian, pendidikan dan konservasi.

“Tidak henti-hentinya PT Freeport Indonesia membuat masalah, khususnya di tanah Papua. Belum selesai masalah kerusakan lingkungan akibat aktivitas pertambangan. Kini mau buat masalah baru lagi di sektor hilir dengan merencanakan pembangunan smelter di wilayah pesisir yang seharusnya steril dari aktivitas ekstraktif,“ kata Manager Kampanye Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Edo Rakhman dalam konferensi pers di kantor KontraS.

Karena itu, tambah Edo, masuk akal jika masyarakat adat Kamoro menolak rencana pembangunan smelter yang hanya akan menghancurkan ekosistem lingkungan. 

Walhi mendukung pembangunan smelter, namun tidak dengan melanggar dan mengabaikan apa yang menjadi hak masyarakat di sekitar kawasan yang akan dibangun. 

Editor: Agus Luqman 

  • rencana pembangunan smelter freeport
  • masyarakat adat Kamoro tolak smelter freeport
  • smelter freeport papua
  • smelter
  • freeport

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!