HEADLINE

Soal Konflik di Dua Distrik Tolikara, Polda Papua Beda Suara Dengan BPBD

"Kepala Kepolisian Daerah Papua, Paulus Waterpouw mengatakan, pihaknya sudah mengkonfirmasi langsung terkait isu tersebut ke jajarannya di tingkat Polres Tolikara"

Ade Irmansyah

Soal Konflik di Dua Distrik Tolikara, Polda Papua Beda Suara Dengan BPBD
Kapolda Papua Paulus Waterpauw. Antara Foto

KBR, Jakarta- Kepolisian Daerah Papua mengklaim tidak ada konflik sosial antara Distrik Gika dan Distrik Panaga di Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua. Kepala Kepolisian Daerah Papua, Paulus Waterpouw mengatakan, pihaknya sudah mengkonfirmasi langsung terkait isu tersebut ke jajarannya di tingkat Polres Tolikara. Namun, kata dia, tidak ada konflik yang menurut informasi sudah memakan dua korban jiwa tersebut.

“Tadi sudah ada juga beberapa media yang nanya ke saya dan sudah saya sampaikan bahwa isu itu tidak ada dan tidak benar. Kapolre sudah kesana dan tadi siang sudah saya kontrol lagi dan Kapolres memastikan itu tidak dan masyarakat malah bingung soal itu,” ujarnya kepada KBR saat dihubungi.


Meski demikian kata dia, pihaknya tetap berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Tolikara terkait isu konflik tersebut.


“Kita lagi mempertanyakan ini kepala BPBD Tolikara itu, Feri Kagoya yang katanya tanggal 19 kemarin dia dapat informasi dari masyarakat soal itu. Dan yang konyolnya lagi kok diekspose langsung ke Pusat gitu,” tambahnya.

Dia membenarkan beberapa hari terakhir di Tolikara memang sedang dilakukan pembagian bantuan dana respect. Kata dia, bantuan respect adalah bantuan daerah untuk setiap desa di Kabupaten Tolikara yang digunakan untuk pembangunan desa.

“Respect itu kan kebijakan pemerintah Kabupaten dan Provinsi yah yang di bagikan kepada kampung-kampung dan besarannya disesuaikan dengan besar atau kecilnya kampung tersebut,” jelasnya.


Sebelumnya, menurut BPBD Tolikara, kondisi di dua distrik, Gika dan Panaga, Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua masih mencekam. Bahkan, kata Kepala Pelaksana BPBD Tolikara, Feri Kagoya, kemungkinan akan ada bentrok susulan antara kedua belah pihak.

Kata Feri, meski TNI-Polri dan pihak terkait telah datang untuk mendamaikan, konflik masih tinggi karena ada dendam antar suku. Dendam dipicu karena salah satu warga dari Distrik Panaga tewas dalam bentrokan tersebut. BPBD dan pemerintah daerah juga telah melakukan penanganan darurat, namun APBD Tolikara yang terbatas membuat bantuan tersendat.

Editor: Sasmito Madrim

  • konflik Tolikara
  • Polda papua
  • BPBD Tolikara
  • bantuan respect

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!