HEADLINE

Simposium Tragedi 1965, Sintong: Korban Tak Sampai 80 Ribu

""Ini pembohongan. Ini sudah menyangkut harga diri kami dari RPKAD, Kopassus. RPKAD memang benar ke sana untuk menumpas PKI. Itu tidak salah."

Agus Lukman

Simposium Tragedi 1965, Sintong: Korban Tak Sampai 80 Ribu
Simposium Nasional Membedah Tragedi 1965 melalui Pendekatan Sejarah di Hotel Aryaduta, Jakarta digelar Senin-Selasa (18-19/04).

KBR, Jakarta- Bekas komandan pasukan TNI Angkatan Darat yang membasmi gerakan Partai Komunis Indonesia, Sintong Pandjaitan mengklaim jumlah korban yang jatuh pada saat peristiwa 1965-1966 tidak sampai 80 ribu. Bahkan Sintong mengatakan, sepanjang kegiatan operasi RPKADI di Jawa Tengah, korban tewas hanya berjumlah 19 orang di Sungai Bengawan Solo. Itu pun bukan dari kelompok PKI.

Sintong mengklaim telah terjadi pembohongan publik mengenai jumlah korban tewas dalam tragedi 1965-1966.

"Ini pembohongan. Ini sudah menyangkut harga diri kami dari RPKAD, Kopassus. RPKAD memang benar ke sana untuk menumpas PKI. Itu tidak salah. Tapi, RPKAD harus melindungi masyarakat yang ada di Jawa Tengah, baik PKI atau tidak. Bahkan anggota PKI yang senang dengan kami," kata Sintong, Senin (18/4/2016).


Sintong menjelaskan itu saat pembukaan Simposium Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Jakarta. Simposium itu didukung pemerintah.


Sintong merupakan panglima batalyon RPKAD yang ditugaskan di Jawa Tengah untuk menangani kasus 1965. Ia juga menantang para pihak yang mengklaim ada ribuan korban tewas untuk membuktikan data mereka. 


Editor: Rony Sitanggang

  • korban 65/66
  • Bekas komandan pasukan TNI Angkatan Darat yang membasmi gerakan Partai Komunis Indonesia
  • Sintong Pandjaitan
  • rpkad
  • kopassus
  • Simposium nasional “Membedah Tragedi 1965”

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!