HEADLINE

Menlu: Kapal Tongkang Anad 12 Ditemukan

"Kapal Anand 12 merupakan satu dari dua kapal yang dibajak kelompok Abu Sayyaf. Kapal lainnya, yakni Tunda Brahma 12 telah dilepaskan di perairan Filipina akhir Maret lalu"

Bambang Hari

Menlu: Kapal Tongkang Anad 12 Ditemukan
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Foto: Setkab

KBR, Jakarta - Kapal tongkang Anad 12 yang dibajak kelompok Abu Sayyaf ditemukan kosong di perairan Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi mengatakan saat ini kapal tersebut berada di bawah otoritas maritim Malaysia untuk diuji forensik.

"Kapal tersebut telah ditarik ke pelabuhan setempat. Saat ini kapal berada di tangan Agensi Penguat Kuasaan Maritim Malaysia, atau APKMM untuk dilakukan uji forensik. Informasi sementara, isi kapal tersebut dalam kondisi yang utuh," jelasnya kepada wartawan di Kemenlu Jakarta, Selasa, 5 April 2016.

Kapal Anand 12 merupakan satu dari dua kapal yang dibajak kelompok Abu Sayyaf. Kapal lainnya, yakni Tunda Brahma 12 telah dilepaskan di perairan Filipina akhir Maret lalu. Kedua kapal ini dibajak di perairan Tawi-tawi, Filipina saat berlayar dari Banjarmasin menuju Batangas, Filipina selatan. Pemilik kapal baru mengetahui terjadi pembajakan pada 26 Maret 2016 dari seseorang yang mengaku kelompok Abu Sayyaf.

Saat ini, pemerintah masih berkoordinasi dengan pemerintah Filipina untuk menyelamatkan 10 WNI awak kapal tersebut. "Pada 4 April 2016 kemarin telah dilakukan rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menkopolhukam Luhut Panjaitan. Dalam rapat tersebut, kembali dibahas mengenai koordinasi lintas sektoral dalam upaya pelepasan sandera. Koordinasi semacam ini akan terus dilakukan, baik secara internal maupun dengan pemerintah Filipina. Setiap hari kami juga berkomunikasi dengan Pemerintah Filipina," katanya.

Beberapa hari lalu, Menlu juga menemui Menteri Luar Negeri Filipina, Jose Rene Almendras. Namun, ia menolak menjelaskan dengan rinci hasil pertemuan tersebut. 


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • Kelompok Abu Sayyaf menculik untuk tebusan di Filipina
  • Retno Marsudi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!