HEADLINE

Sempat Bergumul dengan Buaya, Lengan Pemuda Ini Putus

"Salah satu korban luka parah diserang buaya Rabu (8/4/2015) lalu, adalah Deni Lu Ndakumarak. Lengan kirinya putus didit buaya di Laut Watuparunu, Desa Lainjanji, Kecamatan Wulla Waijelu."

HEINRICH DENGI

Korban buaya
Salah satu korban luka parah yang diserang buaya, Deni Lu Ndakumarak. Foto: Heinrich Dengi.

KBR, Waingapu – Dalam enam bulan terakhir, empat orang di serang buaya di perairan laut Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur NTT. Dari jumlah itu, dua korban tewas dan dua lainnya luka parah.

Salah satu korban luka parah diserang buaya Rabu (8/4/2015) lalu, adalah Deni Lu Ndakumarak. Lengan kirinya putus didit buaya di Laut Watuparunu, Desa Lainjanji, Kecamatan Wulla Waijelu.


“Kejadiannya jam 7 malam, lagi pasang pukat, sambil menyelam, setelah itu lagi saya selam, saya tidak tahu ada buaya di depan atau di belakang langsung tangkap saya punya tangan dia bolak-balik putar makanya luka semua ini kena batu. Sekitar 5 menit saya bilang eh apu (nenek) kau lepas saya dulu, dia langsung putar satu kali tangannya terlepas sudah,” cerita Deni Lu Ndakularak di Rumah Sakit Umum Daerah Umbu Rara Meha, Jumat (10/4/2015).


Deni mengaku, saat bergumul dengan buaya di dalam air, ia sempat melihat dan memenang badan buaya, dan memperkirakan buaya ini cukup besar, panjangnya lebih dari dua meter. Lokasi saat ia dan tiga kawan melepas pukat ada di kepala meting atau di batas air laut kering dan yang selalu ada air. Kedalaman air saat itu sekitar setinggi pinggang orang dewasa.


Menurutnya, pertemuannya dengan buaya di lokasi itu baru kali itu saja. Namun, pertemuan itu langsung membuatnya celaka.


Pantauan KBR di lokasi, hingga saat ini belum ada peringatan dini atau imbauan dari otoritas wilayah setempat pada warga untuk berhati-hati saat berada di laut dan teknik bersikap jika diserang buaya di laut.


Editor: Anto Sidharta 

  • BUaya
  • waingapu

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!