HEADLINE

Pejabat di Kobar Beda Pendapat soal Realisasi Proyek

"Perbedaan sikap terjadi pada pejabat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perhubungan dan Kominfo Pemkab Kobar. "

ALEX GUNAWAN

Jembatan
Sebuah kendaraan melintas di sebelah bangunan pile slab atau jembatan layang di Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) KM 30. Foto: Alex Gunawan

KBR, Pangkalan Bun – Dua pejabat di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, beda sikap soal realisasi Pembangunan pile slab (jembatan layang) sepanjang dua kilometer di Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama (Kolam) KM 30.

Perbedaan sikap terjadi pada pejabat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Perhubungan dan Kominfo Pemkab Kobar. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Kobar, Agus Yuwono optimistis Pembangunan bisa rampung sesuai kontrak yakni 28 Mei 2015. Namun Kepala Dishubkominfo Kobar, Petrus Rinda malah pesimistis.


Menurut Kadis PU Agus Yuwono, hujan deras yang mengguyur beberapa hari ini tidak mengganggu pengecoran tiang pancang dan pengaspalannya. Sebab sesuai prosedur cor-coran harus ditutup dengan terpal.


"Itu tidak pengaruh karena habis ngecor kan harus ditutup terpal, tidak hujan pun kan harus ditutup terpal, tidak boleh langsung kena panas (matahari) di permukaan saja, tapi harus pelan-pelan (pemanasannya), jadi itu (hujan) tidak pengaruh," kata Agus kepada KBR, Kamis (9/4/2015).


Sementara, Kepala Dishubkominfo Kobar, Petrus Rinda mengaku pesimistis pembangunan bakal rampung sesuai jadwal. Menurut bekas Sekretaris Dinas PU Kobar ini, penutupan sementara ruas Jalan Pangkalan Bun-Kolam juga tidak mungkin dilakukan. Pasalnya, jalur itu merupakan jalur yang ramai.


Proyek pembangunan pile slab ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya senilai Rp142 miliar dengan pembiayaan secara multiyears melalui APBD Kabupaten Kobar 2013-2015. Pekerjaan itu ditargetkan rampung dan fungsional pada 28 Mei 2015.


Editor: Anto Sidharta 

  • Kobar

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!