HEADLINE

Keluarga Siyono Dibujuk Hentikan Kasus

"Siyono terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah tewas di tangan pasukan antiteror Densus 88. Keluarga menganggap Polisi langgar UU Terorisme"

Bambang Hari

Keluarga Siyono Dibujuk Hentikan Kasus
Sejumlah kerabat dan warga mengangkat keranda jenazah Siyono di Brengkungan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (13/3). Siyono merupakan terduga teroris asal Klaten yang tewas saat proses penyelidikan

KBR, Jakarta - Keluarga Siyono terduga teroris asal Klaten, Jawa Tengah yang tewas di tangan pasukan antiteror Densus 88 dibujuk untuk menghentikan kasus. Kuasa hukumnya, Sri Kalono mengungkap, keluarga Siyono disodorkan surat damai dari aparat desa.

"Ini sebuah upaya agar keluarga mengikhlaskan, tidak menuntut hukum atas kematian Siyono. (Suratnya dari Polisi?) Saya tidak berani bilang. Tetapi apa kepentingannya sampai aparat desa mau membuat surat seperti itu," ujar Sri saat dihubungi KBR, Rabu, 23 Maret 2016.  

Namun keluarga Siyono, menurut Sri, akan terus mendorong Polisi memeroses kasus kekerasan ini. Dia menganggap Polisi telah melanggaran Undang-Undang Antiterorisme. "Selama ini tidak ada kejelasan dari Kepolisian mengenai penangkapan. Ini bukti penetapannya, tidak pernah ada pembuktiannya. Padahal dalam UU Terorisme, harus ada penetapan dulu dari pengadilan," pungkasnya.

Sebelumnya, Komnas HAM menduga ada pelanggaran prosedur dalam penangkapan Siyono yang berujung kematian dua pekan lalu. Menurut Koordinator Sub-Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Siane Indriani tidak ada surat perintah penangkapan hingga kini. Sementara Mabes Polri akui ada kesalahan prosuder dalam pengawalan Siyono. Terduga teroris ini hanya dijaga seorang Densus, padahal SOP mengamanatkan dua orang.

Sementara hasil visum menunjukan pendarahan di rongga kepala bagian belakang, juga memar di wajah, tangan dan kaki. Pendarahan ini diduga disebabkan benturan benda tumpul.


Editor: Damar Fery Ardiyan

  • siyono
  • densus 88
  • Mabes Polri
  • BNPT
  • terorisme

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!