HEADLINE

TNI Berencana Bangun Pangkalan Udara di Indonesia Timur

""Presiden meminta pembangunan TNI tidak terpusat di Jawa lagi.""

Ade Irmansyah

TNI Berencana Bangun Pangkalan Udara di Indonesia Timur
Ilustrasi (Foto: KBR/Eni M.)

KBR, Jakarta- Pemerintah meminta pengembangan Tentara Nasional Indonesia tidak terpusat di Pulau Jawa. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung mengatakan, menurut instruksi presiden, pembangunan TNI harus dimulai dari pinggiran Indonesia sehingga merata terutama soal jumlah anggota dan alutsistanya.

Selain itu kata Pramono, TNI juga harus transparan dan terukur dalam pembelian alutsista. Pasalnya kata dia, peningkatan kekuatan TNI sudah menjadi salah satu faktor pertahanan dan keamanan negara selain masalah pangan dan energi.

"Tadi Presiden juga memberikan arahan untuk pembeliat alutsista harus transparan dan terukur. Karena kedepan yang akan menjadi kekuatan kita selain alutsista yang transparan dan terukur bahwa kita memahami pertarungan kedepan ini selain kekuatan pertahanan negara dan keamanan negara adalah masalah pangan dan energi," ujar  Sekretaris Kabinet, Pramono Anung  kepada wartawan di Istana Negara, Selasa (23/02). 

Pramono melanjutkan, "kemudian yang terakhir tadi bapak Presiden menyampaikan, beliau meminta untuk pembangunan TNI tidak terpusat di Jawa lagi. Tetapi betul-betul Indonesia sentris yang dimulai dari pinggiran sehingga betul-betul merata."

Sebelumnya, Pemerintah menjanjikan bakal menaikan anggaran Tentara Nasional Indonesia hingga pada angka 1,5 persen dari Produk Domestic Bruto (PDB) apabila pertumbuhan ekonomi Indonesia naik hingga enam persen. Oleh karenanya Presiden Joko Widodo meminta TNI sudah mulai merencenakan penggunaan anggaran tersebut termasuk pada penguatan Alutsista agar bisa bersaing dengan negara lain. Pasalnya kata dia,   salah satu faktor penguatan TNI adalah dengan ditambahkannya lagi jumlah Alutsistanya.

Menanggapi keinginan presiden,  Tentara Nasional Indonesia bakal membangun pangkalan udara di wilayah timur Indonesia. Panglima TNI, Gatot Nurmantyo mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bentuk pemerataan pengembangan TNI.

Selain itu kata dia, hal itu dilakukan agar teritori Indonesia di daerah-daerah terluar di wilayah timur bisa tetap terpantau. Kata dia, daerah yang menjadi prioritas pembangunan pangkalan udara tersebut di antaranya daerah di Biak, Morotai dan Merauke.

"Pada saat Timor Timur menjadi provinsi Indonesia dulunya, maka pulau terluar terhadap Australia adalah Timor Timur. Tapi begitu Timor Timur menjadi negara Timor Leste, maka pulau terluar adalah Pulau Lerang, Pulau Wetar, Leti, Kesar, Alor dan sebagainya," Ujar Panglima TNI, Gatot Nurmantyo kepada wartawan di Istana Negara. 

Gatot melanjutkan, "ini yang selama ini kita lupakan. TNI di situ hanya ada 2 babinsa, pos angkatan laut hanya 2 dengan perlengkapan terbatas. Sekali lagi agar benar-benar di pulau terluar kita punya mata dan telinga yang benar-benar bisa menginformasikan setiap perkembangan dan situasi."

Panglima TNI, Gatot Nurmantyo menambahkan, pembangunan pangkalan udara ini dilakukan juga agar penerbangan komersil di wilayah barat tidak terganggu dengan jadwal latihan pilot TNI.

  • alutsista
  • penambahan anggaran
  • Presiden Jokowi
  • Panglima TNI
  • Gatot Nurmantyo
  • pangkalan udara
  • Sekretaris Kabinet
  • Pramono Anung

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!