KBR, Jakarta- Deputi Program Pusat Kajian Tahanan Center Detention Studies,
Gatot Goei, menilai rencana pemisahan narapidana kasus terorisme dalam
satu lapas khusus membahayakan. Kata dia, bergabungnya para teroris
dalam satu atap, hanya akan membuat konsolidasi para teroris semakin
besar. Seharusnya, pemerintah melakukan penilaian terlebih dahulu
terhadap para napi teroris. Semisal, penilaian soal niat melakukan teror
dan resiko mengulangi hal yang sama.
"Pemerintah
jangan sampai gegabah mengambil tindakan tersebut. Lanjutkan saja dulu
prosesnya sambil dilakukan pengamatan dan penilaian-penilaian mengenai
dampak-dampak terkait," ujar dia saat dihubungi melalui sambungan
telepon, Sabtu (01/23).
Menurut dia, penilaian resiko dan
kebutuhan akan narapidana hingga kini belum dilakukan oleh pemerintah.
Padahal kata Gatot, peraturan dari menteri terkait soal hal tersebut
sudah ada namun belum dilaksanakan.
Sebelumnya, pemerintah berencana
memisahkan tempat tahanan narapidana teroris dari narapidana lainnya.
Para napi teroris juga akan mendapat perlakuan khusus sebagai upaya
deradikalisasi ideologi yang dimilikinya. Menteri Koordinator Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan tahanan
teroris akan dibagi empat, ada ideologi, radikal, logistik, dan penggembira. Pemisahan narapidana teroris akan mulai dieksekusi pekan
depan.
Editor: Dimas Rizky