NASIONAL

Guru Akan Dapat Makan Siang Gratis, Prabowo: Ada yang Kurang Gizi

""Di beberapa daerah ternyata tidak hanya anak-anak yang kurang gizi, gurunya juga kurang gizi. Banyak guru-guru yang dapat penghasilan sungguh sangat rendah.""

Shafira Aurel

Guru Akan Dapat Makan Siang Gratis, Prabowo: Ada yang Kurang Gizi
Capres Prabowo Subianto menghadiri acara Relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

KBR, Jakarta - Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto bakal memperluas program makan siang dan susu gratis. Selama ini, program itu fokus menyasar para pelajar.

Kata Prabowo, makan siang gratis juga akan diberikan kepada para guru.

Menurutnya masih banyak guru di Indonesia yang kurang gizi lantaran pendapatannya rendah. Untuk itu dia akan mendata ulang penerima program itu sebagai bentuk keseriusan untuk mewujudkan kesejahteraan.

"Di beberapa daerah ternyata tidak hanya anak-anak yang kurang gizi, gurunya juga kurang gizi. Banyak guru-guru yang dapat penghasilan sungguh sangat rendah," ujar Prabowo di acara “Industri Keuangan dan Pasar Modal dalam Roadmap Menuju Indonesia Emas” di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta Selatan, Senin (29/1/2024).

"Saya dapat laporan dari salah satu pilot project kita, waktu dibagi makanan untuk anak-anak, ada gurunya yang melihat. Akhirnya gak sampai hati, tim masak itu menambahkan untuk (makan) guru-guru. Ternyata guru-guru makannya lahap juga," sambungnya.

Baca juga:

Prabowo menyebut jumlah awal penerima program makan siang dan susu gratis sebanyak 82,9 juta orang. Terdiri dari anak usia dini, pelajar SD, SMP, SMA, SMK, para santri, hingga ibu hamil.

Editor: Wahyu S.

  • Prabowo Subianto
  • #PemiluDamaiTanpaHoaks
  • #pemilu2024
  • #kabar pemilu KBR
  • Pemilu 2024
  • makan siang gratis
  • susu gratis

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!