NASIONAL

Gunung Ruang Erupsi, Waspada Potensi Tsunami dan Seruan Evakuasi

"Gunung api di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara telah meletus beberapa kali dalam dua hari terakhir."

Ardhi Ridwansyah, Amanda Putri

Gunung Ruang Erupsi, Waspada Potensi Tsunami dan Seruan Evakuasi
Erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Foto: Badan Geologi

KBR, Jakarta– Badan Geologi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Ruang waspada dan tak memasuki wilayah radius enam kilometer dari pusat kawah aktif.

Sebab, gunung api di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara telah meletus beberapa kali dalam dua hari terakhir.

Rabu kemarin, (17/4) sekitar pukul 21.15 Wita, Gunung Raung erupsi eksplosif dengan tinggi kolom abu 3.000 meter disertai suara gemuruh dan gempa.

Ketua Tim Kerja Pengamatan Gunung Api, Heruningtyas menjelaskan, Gunung Raung kini berstatus awas. Itu sebab, masyarakat setempat mesti segera dievakuasi.

“Kemudian masyarakat Tagulandang ini juga harus mewaspadai adanya lontaran batu pijar yang diakibatkan oleh adanya erupsi eksplosif yang terjadi di Gunung Ruang dan juga dari luruhan awan panas (surge) serta tsunami yang disebabkan oleh runtuhan dari tubuh gunung api yang masuk ke dalam laut,” kata Heruningtyas dalam konferensi pers dipantau via kanal YouTube Badan Geologi, Kamis (18/4/2024).

Heruningtyas mengimbau, masyarakat di sekitar lokasi bencana selalu menggunakan masker guna menghindari paparan abu vulkanik yang dapat mengganggu sistem pernapasan.

Evakuasi

Sementara itu, pemda setempat telah mengevakuasi sekitar 495 jiwa penduduk di sana. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, Joickson Micles Sagune mengatakan, saat ini ada beberapa kebutuhan dasar pengungsi yang kurang. Seperti peralatan tidur dan logistik.

"Ada beberapa kendala yang sudah kita temui. Yang pertama adalah khusus untuk pengungsian sementara yang ada, kita masih menempati ruang kelas sekolah SD. Setelah kita lakukan peninjauan lapangan bahkan untuk pengungsian sementara yang ada, memang kita masih menemui beberapa kendala termasuk untuk kebutuhan air bersih, bahkan untuk kebutuhan tempat tidur, baik untuk paralah, maupun untuk balita yang masih perlu mendapat perhatian bersama. Jadi mungkin itu yang menjadi kendala. Kebutuhan-kebutuhan yang lain ini masih tetap kita berupaya agar semuanya dapat terpenuhi," ujarnya dalam Teropong Bencana, BNPB Indonesia, Rabu, (17/4/2024).

Menurut Joickson, sejumlah bantuan telah diterima dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan BNPB. Bantuan berupa makanan, minuman, dan layanan kesehatan. Bantuan diberikan untuk memastikan ketersediaan kebutuhan dasar para pengungsi.

BPBD, bekerja bersama dengan dinas sosial, kecamatan, TNI, Polri, dan dinas kesehatan, untuk menangani kesehatan dan pemenuhan gizi pengungsi.

Kata dia, pemerintah daerah telah mengaktifkan status tanggap darurat selama 14 hari, hingga 29 April, sebagai upaya mitigasi lebih lanjut.

"BPBD juga telah menginstruksikan para camat untuk menyampaikan imbauan ke desa-desa yang berada dalam kawasan rawan bencana, meminta masyarakat untuk waspada terhadap aktivitas Gunung Ruang yang mungkin masih berlanjut," ujarnya.

Baca juga:

Editor: Sindu

  • BNPB
  • Gunung Ruang
  • Badan Geologi ESDM

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!