HEADLINE

Protes Impor Daging Kerbau India, Peternak Bakal Surati Pemerintah

"Aturan terkait hal ini (UU nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 36) masih dalam proses uji materi (judicial review) di Mahkamah Konstitusi (MK)."

Ninik Yuniati

Protes Impor Daging Kerbau India, Peternak Bakal Surati Pemerintah
Ilustrasi daging kerbau. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) bakal mengirim surat kepada pemerintah untuk memprotes impor daging kerbau dari India. Sekjen PPSKI, Rochadi Tawaf mengatakan, pemerintah dinilai tidak etis dengan melakukan impor.

Sebab, aturan terkait hal itu (UU nomor 41 tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan Pasal 36) masih dalam proses uji materi (judicial review) di Mahkamah Konstitusi (MK). Menurutnya, pemerintah seharusnya membatalkan impor dan menunggu putusan MK.

"Secara yuridis mungkin sah, tapi secara etika, pemerintah itu tidak etis melakukan impor dari India sementara cantolan hukumnya sedang di-judicial review, makanya PPSKI mungkin besok lusa, Senin ini, akan mengirim surat, ke Menko Ekuin, Menteri Pertanian dan Menteri Perdagangan untuk menghargai keputusan MK, kita tunggu hasilnya ini, karena sedang di-JR oleh PPSKI," kata Rochadi ketika dihubungi KBR, Sabtu (9/7/2016).

PPSKI mengajukan uji materi terkait pasal yang menentukan pengimpor berbasis zona, bukan berbasis negara (country base). Pasal ini memungkinkan pemerintah mengimpor daging negara yang tidak bebas penyakit mulut dan kuku serta penyakit lainnya. Sementara, pemerintah belum memenuhi persyaratan internasional untuk melakukan importasi berbasis zona.

"Kalau zona itu diberlakukan, Indonesia harus punya laboratorium, dokter hewan yang cukup, dana tanggap darurat, banyak persyaratan internasional kesehatan hewan, tapi itu tidak bisa dipenuhi," ujar Rochadi.

Rochadi menyebut India termasuk negara yang tidak memiliki zona bebas penyakit menurut data Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE) Mei 2016. Ini artinya rentan terjadi penularan penyakit yang bakal merugikan peternak lokal. Ia menyebut, sudah banyak kasus penularan penyakit pada ternak lokal yang akibat kerbau selundupan dari India.

"Banyak penyakit yang sudah beredar di sini. Kalau ternak kena penyakit, produksi turun, ada hitung-hitungan (kerugian) ada kali sekitar 20 triliyun pertahun," jelasnya.

Baca juga: Akhir Juli, Bulog Datangkan Daging Kerbau dari India

Editor: Sasmito 

  • Impor Daging
  • daging kerbau
  • peternak sapi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!