NASIONAL

BI: Pertumbuhan Ekonomi 2024 Didorong Kenaikan Gaji ASN Hingga Pemilu

""didorong oleh permintaan domestik sejalan dengan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Negara,""

Astri Septiani

Pertumbuhan ekonomi Indonesia 2024
Pengumuman hasil rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia Oktober, Kamis (20/10/23). (BI)

KBR, Jakarta-   Bank Indonesia memprediksi perekonomian Indonesia tetap tumbuh baik dan berdaya tahan terhadap dampak rambatan global. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi diperkirakan bakal berada dalam kisaran 4,5 hingga 5,3 persen pada 2023 dan meningkat pada 2024.

"Perbaikan ekonomi pada 2024 terutama didorong oleh permintaan domestik sejalan dengan kenaikan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN), penyelenggaraan pemilu, dan pembangunan Ibu Kota Negara," kata Gubernur BI Perry Warjiyo, saat konferensi pers daring, Kamis (19/10/23).

Kata Perry, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya dari sisi permintaan, Bank Indonesia terus meningkatkan stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi sistem pembayaran, dengan sinergitas kebijakan fiskal Pemerintah yang semakin erat. 

Ia juga merinci pada triwulan ketiga 2023, pertumbuhan ekonomi ditopang oleh konsumsi swasta, termasuk konsumsi generasi muda, yang meningkat sejalan peningkatan konsumsi di sektor jasa dan keyakinan konsumen yang masih tinggi.

Selain itu, pertumbuhan investasi tetap baik didorong berlanjutnya penyelesaian Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Sementara itu, pertumbuhan riil ekspor barang menurun seiring pelemahan permintaan dari negara mitra dagang utama, terutama Tiongkok, dan penurunan harga komoditas, sedangkan ekspor jasa tetap tumbuh tinggi sejalan dengan kenaikan jumlah wisatawan mancanegara. Secara spasial, pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi di Sulampua, Kalimantan, dan Jawa," tambahnya. 

Baca juga:

Untuk merespon ketidakpastian global, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6 persen. Kenaikan dilakukan setelah BI Rate bertahan 5,75 persen selama 10 bulan berturut.

Selain itu BI juga menaikkan suku bunga deposit facility 25 basis poin menjadi 5,25 persen, dan suku bunga lending facility juga naik 25 basis poin menjadi 6,75 persen.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengatakan kenaikan suku bunga ini untuk memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah dari dampak meningkat tingginya ketidakpastian global. 


Editor: Rony Sitanggang

  • Perry warjiyo
  • Bank Indonesia
  • BI
  • suku bunga acuan
  • pertumbuhan ekonomi

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!