BERITA

FOMO Sapiens: Warga Menang Gugatan Pencemaran Udara dan Dampak Buruk Instagram

FOMO Sapiens: Warga Menang Gugatan Pencemaran Udara dan Dampak Buruk Instagram

KBR (Jakarta) - Setelah lebih dari dua tahun, Majelis Hakim Negeri Jakarta Pusat akhirnya mengabulkan sebagian gugatan warga atas pencemaran udara di Jakarta. Obrolan lain dalam FOMOSapiens pekan ini adalah bocornya penelitian internal facebook mengenai salah satu media sosial miliknya, Instagram. Hasil penelitian itu menyebut, Instagram berdampak buruk terhadap para remaja.

Kabar-kabar di atas menjadi bahasan di FOMO Sapiens minggu ini.

Warga Menang Gugatan Pencemaran Udara

Majelis Hakim PN Jakarta Pusat mengabulkan sebagian gugatan warga negara atas polusi udara di Jakarta. Dalam putusannya, majelis hakim menghukum lima tergugat untuk melakukan sejumlah langkah memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Lima pejabat negara yang divonis bersalah yakni Presiden RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri dan Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, apa saja materi gugatan yang dikabulkan?

Baca juga : Kualitas Udara Buruk, Koalisi Gugat Presiden

Dampak Instagram Terhadap Remaja

Penelitian internal facebook mengenai salah satu media sosial miliknya, Instagram. Hasil penelitian yang bocor ke media itu menyatakan bahwa instagram berdampak buruk terhadap kesehatan jiwa para remaja, utamanya remaja perempuan. Pemakaian Instagram dalam jangka panjang berimbas pada kecenderungan perempuan muda untuk membandingkan diri dengan apa yang mereka lihat di Instagram.

Baca juga : Kekerasan Berbasis Gender Online Lebih Mengancam Selama Pandemi

Selain dua obrolan itu, FOMOSapiens kali juga memperbincangkan soal klaster Covid-19 di sekolah-sekolah setelah Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas diberlakukan. Ada juga informasi soal Bisexual Awareness Week.

Simak obrolan lengkapnya bareng Ian Hugen dan Raga Prabhantara.

  • Jakarta
  • pencemaran udara
  • instagram
  • #fomosapiens

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!