KBR, Jakarta - Suara tabuhan Rebana terdengar dari Madrasah Tsanawiyah Sirojul Wildan. Di sebuah saung –yang menjadi ruang belajar, belasan siswa tengah berkumpul.
Sekolah swasta yang berada di Jl Veteran I Desa Ciderum, Bogor, Jawa Barat, itu menjadi tumpuan bagi anak-anak tak mampu untuk mengejar mimpi.
“Perhatian pemerintah pusat kurang. Karena madrasah bukan otonomi daerah. Dari pusat dananya kurang, seperti pembangunan gedung dari diknas saja besar. Kalau di Depag dapat Rp90 juta 2009. Padahal sekolah kami sudah berapa tahun. Nggak pernah dapat lagi, dapat dari diknas aja sekali,” ungkap Adang Sudrajat, Kepala Madrasah MTs. Sirojul Wildan.
“Kita dapat bantuan dari BOS tahun 2015, satu siswa Rp1 juta pertahun, artinya sebulan Rp80 ribu. Tetapi sampai sekarang, BOS baru turun bulan September. Itu pun hanya 60 persen. Januari sampai sekarang 40 persen belum turun,” sambung Adang.
Ia bercerita, tak mudah menjalankan roda sekolah itu. Apalagi sarana belajar seperti alat tulis, buku paket, harus disediakan secara swadaya.
Belum lagi, selama 10 tahun, sekolahnya menumpang di Madrasah Ibtidaiyah atau SD di lingkungan tersebut.
Persoalan lain, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dari pemerintah, macet.
Saat KBR diajak berkeliling ke sekolah itu, Direktur Yayasan Al Misbah, Halida Agustina bercerita tentang salah satu keterampilan yang diajarkan; teknik menanam Aquaponik.
Aquaponik adalah sistem budidaya tanaman yang dipadukan dengan budidaya ikan.
“Ini salah satu ekskul aquaponik, jadi nutrisinya tidak usah beli karena dari kotoran ikan. Pembimbingnya dari Kang Wildan, dua minggu sekali ke sini. Jadi ada anak-anak yang sudah dua tahun ikut, mereka sudah punya pesanan aquapinikit, kemarin terakhir dari Nurul Fikri pesen. Labanya di tabung saja.”
Halida juga mengatakan, meski siswanya mayoritas dari ekonomi bawah tapi tak mengurangi semangat belajar. Malah, ada anak didiknya yang belajar sembari bekerja.
“Aliyah saja ada yang jualan cilok, donat, kerajinan tangan untuk sehari-hari. Karena orangtua asuh tidak membiayai ongkos,” kata Hilda.
Di tengah keterbatasan, para siswanya banyak menjuarai kegiatan olahraga se-kabupaten Bogor. Bahkan, untuk Bogor selatan, sekolah itu menjadi pusat kegiatan dan musyawarah sekolah lainnya.
Karena itulah Yayasan membuka pintu beasiswa bagi siswanya. “Kita ada program orangtua asuh, jadi program ini karena banyak anak-anak yang tidak bisa melanjutkan dari MTS ke MA. Hanya 50 persen saja yang lanjut.”
Beasiswa itu kata Halida, datang dari para relawan. Dari catatannya, lebih dari 100 anak telah menerima beasiswa dari total 294 siswa.
Salah satu penerima beasiswa, Tanjung Winardi. Anak berusia 15 tahun itu berprestasi di bidang olahraga. Ia ingin menjadi atlet.
“Dari MTS, Tanjung ke MA dan ingin kuliah. Tapi belum tahu pengen nerusin ke mana. Cita-cita mau jadi atlet,” ucap Tanjung.
Kata Halida, Tanjung termasuk yang beruntung. Pasalnya, banyak siswa yang terpaksa berhenti sekolah lantaran orangtua mereka lebih memilih anaknya untuk bekerja.
Persoalan lain muncul ketika upah para pengajar dan pegawai di Sirojul Wildan, terseok-seok. Lantas, bagaimana sekolah mengatasi hal itu? Simak kisah para pendidik .
Editor: Quinawaty Pasaribu
MTs Sirojul Wildan, Menyambung Pendidikan Anak Desa Ciderum
“Perhatian pemerintah pusat kurang. Karena madrasah bukan otonomi daerah. Dari pusat dananya kurang, seperti pembangunan gedung dari diknas saja besar."

Siswa MTs Sirojul Wildan sedang membuat celengan. Foto: Halida Agustina
BERITA LAINNYA - SAGA
Kampung Liu Mulang Teladan Hidup Selaras dengan Alam
Tradisi menjaga lingkungan dilakoni dan diwariskan antargenerasi
Sampah Makanan Penyumbang Emisi
Badan Pangan Dunia FAO bahkan menyebut sistem pangan global sebagai pendorong terbesar kerusakan lingkungan
Menangkal Asap Rokok dan Covid-19 dengan Kampung Bebas Asap Rokok
Momentum pandemi jadi sarana efektif untuk edukasi bahaya asap rokok
Kesehatan Bumi dan Mental
Organisasi psikiater di Amerika Serikat, the American Psychiatric Association, menjelaskan bagaimana krisis iklim ini mengganggu kesehatan mental
Bendrong Menuju Dusun Mandiri Energi dan Pangan
Program rintisan biogas dikembangkan menjadi sistem pertanian terpadu. Ekonomi meningkat dan lingkungan terjaga.
Make Up Baik Untuk Iklim
Tren pemakaian make-up alias dandanan tak pernah mati. Tengok saja YouTube dan media sosial, di sana bertabur aneka konten tutorial berdandan.
Kulon Progo Terus Melawan Asap Rokok
Kebijakan antirokok tetap berlanjut meski ganti pemimpin
Bahaya E-Waste untuk Iklim
Sampah elektronik atau e-waste juga menjadi sumber emisi, sehingga bumi makin panas
Jernang Emas Rimba yang Terancam Punah
Jernang bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari tradisi Orang Rimba menjaga lingkungan
Berhitung Plastik Pada Kopi Senja
Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Secara perekonomian, ini tentu baik. Tapi seperti pedang bermata dua, sisi lain industri kopi kekinian mulai mengintai.
Ketika Burgermu Memanaskan Bumi
Tahukah kamu kalau daging lezat yang kamu makan itu berkontribusi pada perubahan iklim?
Adaptasi Petani Kendal Atasi Kekeringan
Kekeringan menjadi langganan petani selama puluhan tahun. Krisis air makin parah akibat perubahan iklim. Strategi adaptasi mulai dirintis kelompok pemuda.
Membangun Rumah Ramah Lingkungan
Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara pula orang menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan. Kali ini, Podcast Climate Tales mengajak kita ‘bedah rumah’ Minisponsible House yuk.
Menjaga Mangrove Pantai Bengkak
Konservasi mangrove untuk cegah abrasi akibat perubahan iklim. Perpaduan dengan wisata edukasi memberi nilai tambah ekonomi bagi warga
Nasib Petani Tembakau di Pulau Lombok
Petani mitra maupun swadaya sulit mendapat penghidupan layak karena ketidakpastian harga tembakau. Pandemi Covid-19 makin membuat nasib mereka terpuruk.
Melambat Bersama Slow Fashion
Industri Fashion adalah polutan terbesar kedua di dunia, setelah minyak dan gas. Tak heran karena dalam prosesnya prosesnya Industri ini banyak mengesampingkan kelestarian lingkungan.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Menyoal Program Restrukturisasi Jiwasraya
Kabar Baru Jam 8
Kapan Kekebalan Terbentuk Usai Vaksinasi Covid-19?
Kabar Baru Jam 10