Farida Salahuddin Wahid memberi ceramah subuh soal bahaya rokok kepada santri di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. (foto: KBR/Taufik)

BERITA

Upaya Perempuan Nahdlatul Ulama Melawan Rokok

Rabu 20 Nov 2019, 16.35 WIB

Nahdatul Ulama kerap diidentikkan dengan rokok. Namun Pesantren Tebuireng yang notabene pesantren Keluarga Gus Dur tegas melarang konsumsi rokok. Ceritanya bersama Jurnalis KBR Siti Sadida Hafsyah.  

Kata Farida, aturan ketat ini berlaku tak hanya bagi santri, tapi juga guru dan pembina serta semua yang berkunjung ke pesantren. Termasuk warung-warung yang persis berada di seberang pesantren yang terletak di pinggir jalan raya ini.

Saya sendiri yang memberikan pelajaran PHBS, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Antara lain sehatnya itu ya sehat dari asap rokok. Pelajaran itu saya berikan kepada para pembina-pembina santri. Sekarang pun kalau ada tamu yang merokok di dalam, saya pun tidak segan-segan. Saya minta tolong dimatikan. Mungkin kalau pembina agak sungkan. Kalau saya gak ada ampun,” tegasnya.

Aturan dilarang merokok ini berlaku juga bagi mereka yang mau berziarah ke makam Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.  Berbagai poster larangan merokok juga tersebar di berbagai titik di seluruh pesantren dan areal pemakaman keluarga.


Makam Gus Dur di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur

Perempuan Fatayat NU bersama Sinta Nuriyah Wahid saat deklarasi mendukung pengendalian konsumsi rokok di Indonesia. (Foto: Fatayat NU)

<tr>

	<td><b>Reporter</b></td>


	<td><b>:</b></td>


	<td><b>Siti Sadida Hafsyah<br>
</tr>


<tr>

	<td><b>Editor</b></td>


	<td><b>:</b></td>


	<td><b>Friska Kalia<br>
</tr>