DARI POJOK MENTENG

Workshop dan Fellowship “Menghitung Dampak dari Kebijakan Pro-Tembakau”

"Workshop ini mengajak jurnalis menghitung dampak ekonomi kebijakan pro-rokok dengan membangun kapasitas jurnalis membaca dan menganalisa data secara kritis."

Paul M Nuh

Workshop dan Fellowship “Menghitung Dampak dari Kebijakan Pro-Tembakau”

Dampak ekonomi, pengangguran dan nasib petani tembakau selalu yang menjadi sorotan ketika muncul wacana agar Indonesia mengaksesi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau atau FCTC (Framework Convention on Tobacco Control) untuk melindungi kesehatan rakyatnya. Ada ketakutan bila FCTC ‘diteken’ Indonesia akan merugi secara ekonomi dan banyak pengangguran. Alasan itu pula yang dipakai untuk tetap mempertahankan kebijakan-kebijakan yang pro rokok.  

Pada argumen itu seolah perlindungan kesehatan rakyat akan merugikan secara ekonomi. Pro-rokok lebih menguntungkan secara ekonomi, sedang bila setuju pengendalian tembakau maka akan merugi. 

Apakah betul kebijakan pro-rokok lebih baik, bagaimana melihat argumen ini secara kritis?. Workshop “Calculating the impact of Pro-Tobacco Policy” akan mengajak jurnalis mengkaji kebijakan pro-rokok Indonesia bersama para ahli dan pakar berbagai bidang, menghitung untung rugi dan menelaah sejumlah data akibat kebijakan pro-rokok Indonesia.  

Workshop ini mengajak jurnalis menghitung dampak ekonomi kebijakan pro-rokok dengan membangun kapasitas jurnalis membaca dan menganalisa data secara kritis. Diharapkan melalui workshop ini, para peserta bisa menulis berita tentang pengendalian tembakau dengan argumen dan analisa data yang kuat. 

Workshop akan diselenggarakan pada: 

Hari/tgl: Rabu, 18 November 2015

Waktu: pukul 09.00 – 17.00 WIB

TempatEdelweiss Room, Hotel Aryaduta Semanggi, Jl. Garnisun Dalam No. 8 Karet Semanggi, Jakarta 12930, Indonesia 


Fellowship

Selain kesempatan belajar dari para jurnalis senior dan para narasumber kompeten, kami akan memberikan beasiswa liputan bagi peserta workshop yang terpilih. Beasiswa yang akan dibagikan total mencapai lebih dari 100 juta rupiah dengan rincian:

    <li style="text-align: justify;">30 Juta rupiah untuk 3 jurnalis televisi<br>
    
    <li style="text-align: justify;">24 Juta rupiah untuk 3 jurnalis cetak<br>
    
    <li style="text-align: justify;">24 Juta rupiah untuk 3 jurnalis online</li>
    
    <li style="text-align: justify;">24 Juta rupiah untuk 3 jurnalis radio</li></ul>
    


    Syarat dan Ketentuan:

      <li style="color: rgb(119, 119, 119); font-style: italic;"><span style="color: rgb(34, 34, 34);">Peserta adalah jurnalis&nbsp;yang
      

      sudah mempunyai pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun.  (dibuktikan dengan surat keterangan kerja dari perusahaan)

      <li style="color: rgb(119, 119, 119); font-style: italic;"><span style="color: rgb(34, 34, 34);">Peserta mengisi form pendaftaran
      

      dan surat ijin dari atasan

      <li style="color: rgb(119, 119, 119); font-style: italic;"><span style="color: rgb(34, 34, 34);">Peserta bersedia mematuhi aturan
      

      yang ditetapkan dalam workshop dan fellowship

      <li style="color: rgb(119, 119, 119); font-style: italic;"><span style="color: rgb(34, 34, 34);">Jumlah peserta workshop terbatas
      

      sehingga hanya yang sudah mendapat persetujuan tanda diterima sebagai perserta yang dapat mengikuti workshop ini

      <li style="color: rgb(119, 119, 119); font-style: italic;"><span style="color: rgb(34, 34, 34);">Panitia akan mengirimi surat
      

      resmi sebagai tanda diterima sebagai calon peserta

      <li style="color: rgb(119, 119, 119); font-style: italic;"><span style="color: rgb(34, 34, 34);">Panitia akan menutup pendaftaran jika calon peserta dinyatakan sudah
      

      memenuhi kuota 


    Informasi lebih lanjut dan pendaftaran peserta dapat menghubungi:

    Rizal: 0852 2729 0309, [email protected]

    Paul: 0813 1975 2592, [email protected] 

     

  • workshop
  • tembakau
  • FCTC
  • Rokok

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!