HEADLINE

3 Gereja di Aceh Singkil Dibongkar, Pendeta: Kami Tak Punya Pilihan

3 Gereja di Aceh Singkil Dibongkar, Pendeta: Kami Tak Punya Pilihan
Gereja di Aceh Singkil diserang dan dibakar sekelompok massa (Foto: KBR/ist)

KBR, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Aceh Singkil membongkar 3 gereja pada Senin (19/10). Ketiganya adalah gereja Katholik di Mandumpang, gereja GMII, dan GPPD. Berdasarkan kesepakatan, ada 7 gereja lain yang akan dibongkar. Pembongkaran dilakukan oleh sekitar 20 petugas Satpol PP. Seribuan personil polisi dan TNI diturunkan mengawal proses tersebut. Pendeta GPPD, Paima Berutu, menjelaskan pembongkaran berjalan tanpa perlawanan dari jemaat.

"Itu sudah harga mati. Kalau pun kami tidak setuju itu sudah harga mati harus dibongkar," ujarnya kepada KBR, Senin (19/10/2015) malam. "Jadi kek mana? Kalau pun kami keberatan, tidak ada solusi lain," imbuhnya.

Pendeta GKPP, Paima Berutu, menjelaskan jemaatnya akan beribadah di gereja lain yang berada di desa sebelah. Meski tata cara ibadahnya sama, kata dia, jarak yang harus ditempuh jemaatnya menjadi lebih jauh.

Pemerintah Aceh Singkil dan kelompok Kristen sepakat hanya mendirikan 13 gereja se-Aceh Singkil, sementara sisanya akan dibongkar. Kesepakatan itu diambil dalam pertemuan Jumat lalu. Keputusan ini dibuat setelah sebelumnya dua gereja di daerah itu dibakar dan terjadi bentrok masyarakat. Bentrok dipicu oleh massa intoleran yang memaksa pembongkaran gereja yang mereka anggap melebihi kesepakatan soal jumlah gereja di Aceh Singkil. Pihak Kristen mengatakan jumlah gereja bertambah sesuai jumlah jemaat yang terus naik.


Editor: Rony Sitanggang

  • pembakaran gereja
  • aceh singkil rusuh
  • Pendeta GPPD
  • Paima Berutu
  • tak punya pilihan
  • Aceh Singkil
  • Toleransi
  • petatoleransi_01Nanggroe Aceh Darussalam_merah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!