SAGA

Lansia di Kota yang Belum Ramah (2)

"Selain itu, transportasi massal juga perlu dibenahi. Ia seringkali sulit naik angkutan umum karena pijakan pintu terlalu tinggi. Belum lagi, para supir kerap menghentikan kendaraannya di tengah-tengah jalan."

Lansia di Kota yang Belum Ramah (2)
lansia, kota ramah lansia, kesehatan, Pemprov DKI Jakarta, Ahok

Sektor Kesehatan dan Transportasi


KBR68H menyambangi salah satu puskesmas di daerah Kramat Jati, Jakarta Timur. Loket rawat jalan berada di lantai dua. Setiap paginya, ada lebih dari seratus pasien berobat di sini.

Program jemput bola untuk mengecek kesehatan lansia dari rumah ke rumah juga masih jauh dari harapan. Kembali  Eva Sabdono menuturkan,” Kalau bisa buat lansia yang tidak bisa datang, petugasnya lah yang jemput. Jadi ada mobile clinic atau kunjungan ke rumah oleh petugas kesehatan. Yang mengadakan kunjungan ke rumah juga masih terbatas.”

Hal lainnya soal akses transportasi. “Jalan di kawasan Taman Mini, Jakarta Timur siang ini terlihat ramai lancar. Pengendara banyak yang memacu kendaraannya lumayan kencang. Untuk menyeberang saja, rasanya sangat sulit buat saya. Tak jauh dari saya juga ada jembatan penyeberangan. Dari pengakuan orang tua kita, sangat sulit sekali, di usia seperti mereka sekarang untuk menyeberang jalan atau menyeberang menggunakan jembatan penyeberangan yang membutuhkan tenaga ekstra,” jelas Eva.

Musa Niman, lansia berumur 71 tahun ini banyak menghabiskan waktu di rumah. Meski jalannya sudah agak membungkuk, ia masih sempat melatih paduan suara dan mengantar jemput dua orang cucunya. Tapi untuk jalan jauh Musa berpikir dua kali.Sebab fasilitas penunjang  seperti jembatan penyeberangan minim petugas pembantu para lansia.  

“Kalau begitu, tiap-tiap penyeberangan, zebra cross itu ada orang-orang yang ditugaskan untuk membantu. Mungkin dari dari aparat pemerintah, tapi kalau bisa ada petugas yang menyeberangkan. Kalau kayak jembatan penyeberangan begitu, kan kalau ada petugasnya enak. Kalau sendiri, rasanya tinggi, jauh,” jelasnya.

Selain itu, transportasi massal juga perlu dibenahi. Ia seringkali sulit naik angkutan umum karena pijakan pintu  terlalu tinggi. Belum lagi, para supir kerap menghentikan kendaraannya di tengah-tengah jalan.

Hal tadi diamini Titus Kurniadi. Lansia 77 tahun ini mengatakan, mereka perlu fasilitas  khusus untuk menunjang kegiatannya. “Transportasi harus ada harga khusus, tempat khusus. Semua tempat-tempat yang naik turun tangga harus ada pegangan. Jangan sampai tidak ada pegangan. Buat orang tua sangat penting ini. Jatuh itu buat orang tua, berat sekali, beraaaaat sekali,” kataya.

Mengutip sebuah penelitian di Australia, jika seorang lansia terjatuh, maka kemungkinan untuk terjatuh kembali di tahun yang sama semakin besar peluangnya . Sudah barang tentu  ini akan mengganggu kesehatan bahkan tak menutup kemungkinan memicu kematian.

Atas dasar itu sejumlah kota seperti Jakarta  akan menyiapkan fasilitas yang ramah untuk para lansia. 

  • lansia
  • kota ramah lansia
  • kesehatan
  • Pemprov DKI Jakarta
  • Ahok

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!