BERITA

Hingga September, BPBD Balikpapan Catat 50 Kasus Karhutla

Hingga September, BPBD  Balikpapan Catat 50 Kasus Karhutla

KBR, Balikpapan– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Kalimantan Timur mencatat sedikitnya ada 50 lebih kasus kebakaran hutan dan lahan yang terjadi hingga September 2019. 

Kepala BPBD Kota Balikpapan, Suseno mengatakan dari 50-an kasus itu, perkebunan sawit dan hutan bakau merupakan yang paling banyak terbakar. Tercatat ada 10 hektare lebih lahan sawit dan bakau yang habis dilalap api. 

“Kalau kasusnya banyak tapi kecil-kecil, kita upayakan dari kecil itu kita padamkan. Luasannya ada yang sampai 10 hektar di Karingau, ada perkebunan sawit dan hutan bakau. Sampai September sekitar 50-an lahan dan hutan yang terbakar. Kita belum update ini per tanggal 20-an September,” ujar Suseno, Senin (23/09)

Sementara di sekitar Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) maupun Hutan Lindung Sungai Manggar (HLSM) total luas lahan yang terbakar sekitar 20 hektar. 

Suseno mengatakan ada sejumlah kendala yang dihadapi tim pemadam karhutla di lapangan. Salah satunya tak terdeteksinya kebakaran hutan oleh satelit BMKG. Ini membuat proses pemadaman tak berjalan efektif. 

Kualitas Udara di Medan Tak Sehat

Sementara itu di Medan, Asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Riau, mulai menyebar ke Sumatera Utara. Kepala BMKG Wilayah I Medan, Edison Kurniawan mengatakan kualitas udara di Medan, dan sekitarnya mengarah ke kondisi tidak sehat selama sepekan terakhir.

"Hasil dari pemantauan kami alat konsentrasi polusi partikulat yang ada di stasiun klimatologi Deli Serdang itu memang kondisi konsentrasinya sudah di atas 100 antara 150 hingga 160 mikrogram/m3 jadi memang kondisinya sudah mengarah ke tidak sehat," kata Edison kepada KBR di Medan, Senin (23/9/2019). 

Bukan hanya Medan, Edison mengatakan hampir seluruh wilayah di Sumatera Utara diselimuti kabut asap kiriman dari Riau. Akibatnya, penerbangan dari beberapa bandara yang ada di Sumatera Utara mengalami gangguan. Bahkan ada lima penerbangan hari ini yang dibatalkan di Bandara Kualanamu, Deli Serdang. 

"Sekarang seluruh wilayah Sumatera memang sudah diselimuti oleh kabut asap. Salah satunya kita bisa lihat seperti jarak pandang di Sumatera Utara memang sedang mengalami penurunan. Ada beberapa bandara yang sudah melakukan pembatalan penerbangan karena memang rendahnya jarak pandang," ujar Edison. 

2 Bandara di Aceh Lumpuh Akibat Kabut Asap

Dampak kabut asap juga membuat dua bandara di Aceh lumpuh. Bandara Sultan Malikussaleh di Kabupaten Aceh Utara  dan Bandara Rembele Kabupaten Bener Meriah ditutup akibat kabut asap yang tak aman untuk penerbangan. 

Kepala Tata Usaha Satuan Pelayanan Bandara Malikussaleh, Niswan mengatakan, seluruh aktivitas penerbangan terpaksa dihentikan karena jarak pandang yang terbatas.

"Kalau sekarang enggak bisa sama sekali tinggal 1.000 Meter jarak pandangnya, tapi belum tahu juga karena informasi dari ailines belum ada. 2 hari yang lalu sudah normal lagi penerbangan, ini nampaknya sudah dapat kiriman lagi Kita. Kalau sekarang Kita masih menunggu juga kondisi perkembangan alamnya, ” kata Niswan kepada KBR, Senin (23/9).

Ia menambahkan, kabut asap menyelimuti Bandara Malikussaleh dan Rembele diperkirakan mencapai radius jarak pandang sekitar 1 kilometer. Kata Dia, kabut asap ini diduga merupakan kiriman dari provinsi lain diluar Aceh, seperti Sumatrera Utara, Pekanbaru, Riau dan sekitarnya.


Editor: Friska Kalia 

  • Karhutla
  • Kabut asap
  • Medan
  • Riau
  • Balikpapan
  • Aceh
  • Kebakaran Hutan
  • BPBD
  • Bandara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!