KBR, Jakarta - Tengah hari di Sekolah Dasar Negeri Cimandai 01 Caringin, Kabupaten Bogor, bocah-bocah berlarian. Jumat itu, durasi belajar memang berlangsung pendek. Hanya sampai pukul 11.00 wib. Aktivitas belajar hari itu pun ditutup dengan dakwah –yang dibawakan seorang bocah perempuan. Dayang Azmi, namanya.
Dengan pengeras suara, siswa Kelas 5 ini berpesan agar menghormati orangtua dan menghargai sesama. Tak ketinggalan menyelipkan beberapa kutipan ayat Al-Quran sebagai rujukan.
Khotbah Azmi yang berlangsung sekitar 15 menit, didengar puluhan bocah –yang dikumpulkan dalam satu ruangan besar. Di depan teman-teman sebayanya, Azmi tampil luwes. Mukanya serius meski sesekali melempar lelucon untuk memancing tawa. Sedang tangan kanannya mengacung bila ada hal yang dirasa perlu penegasan.
Usai dakwah, saya berbincang dengan Azmi. Dia bercerita mulai melakoni aksinya ini sejak Kelas 3 SD. Kala itu, ia diminta oleh sang guru untuk mengikuti lomba pidato dan pemilihan da’i cilik atau Pildacil tingkat kecamatan.
"Awalnya lomba. Tadinya juga mau menyerah, tapi diteruskan juga," ujar Azmi.
Dari lomba itu, kepercayaan diri Azmi tampil di depan banyak orang terasah. Dan ketika muncul di ajang lomba pidato Agustus lalu, beberapa orang polisi turut menyaksikan. Belakangan, dia ditunjuk sebagai Da’i Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) oleh Kapolsek Caringin.
"Waktu itu pas mau tampil, ada bapak-bapak polisi ke sekolah. Lalu diangkat jadi da’i kamtibmas. Isi pidato biasanya jangan melawan orangtua. Pokoknya mengajak teman-teman agar bisa tercapai cita-citanya," sambungnya.
Sebagai Da’i Bhabinkamtibmas, tugas Azmi membagi pengetahuan tentang nilai moral dan kebangsaan kepada anak sebayanya. Azmi pun kerap diajak unit Pembinaan Masyarakat atau Binmas Polsek Caringin, mengunjungi sekolah dan pesantren di kecamatan.
Saat ini, Azmi memiliki beberapa materi dakwah. Misalnya soal perlunya menghormati orangtua dan menghargai sesama, peran para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan, serta pentingnya menjaga kebersihan. Namun, materi dakwah favoritnya yaitu perlunya menghormati orangtua dan menghargai sesama. Sebab dia ingin semua anak Indonesia bisa saling bertoleransi dan tak ada permusuhan.
Kepala Sekolah SD Cimandai 01, Endang Mahfudin, mengatakan para guru juga ikut menyokong materi khotbah Azmi tentang nilai-nilai kebangsaan.
"Untuk mencapai prestasi tersebut, dia juga menyampaikan masalah moral. Kemudian masalah NKRI harga mati juga akan disampaikan ke depannya," kata Endang.
Endang pun tak menyangka, jika akhirnya Azmi ditunjuk sebagai Da’i Kamtibmas. Itu mengapa, sekarang pihaknya menyiapkan materi kotbah yang lebih variatif. Misalnya peran anak dalam menjaga persatuan bangsa dengan menyontohkan hubungan tolong menolong.
Sementara itu, Kapolsek Caringin, Fitra Zuanda menyatakan pemilihan bocah berusia 10 tahun itu sebagai Da’i Kamtibmas bukan tanpa tujuan. Kata dia, dengan karakteristik mayoritas penduduk setempat yang agamis, perlu penyampaian keamanan-ketertiban dengan cara dakwah.
Apalagi jika berhadapan dengan anak-anak –yang memerlukan pendekatan khusus. Diharapkan dengan medium da’i cilik, maka pesannya bisa sampai.
"Memang mayoritas karakteristik masyarakat Caringin agamis. Melihat masyarakat yang memiliki peluang untuk menjadi dai kamtibmas, salah satunya adik Dayang ini direkrut jadi da'i cilik," tutur Fitra.
Fitra Zuanda juga menyebut, tugas da’i cilik dibuat menyenangkan. Utamanya, menjadi teladan di sekolah dan lingkungan bermain.
"Kami ingin anak-anak menjadi generasi yang baik, unggul, dan tetap mengedepankan dari sisi agama," sambung Fitra.
Dia mengatakan, program Da’i Kamtibmas ini merupakan bagian dari upaya menghindarkan anak-anak dari pengaruh paham radikalisme. Menurutnya, anak-anak yang dibekali pendidikan moral sejak dini, akan lebih kebal terhadap paparan ajaran radikalisme.
Kembali ke Dayang Azmi. Bocah ini mengaku sangat menikmati perannya sebagai Da’i Kamtibmas. Ia pun akan terus berdakwah, bahkan berniat melanjutkan pendidikan seusai SD ke pesantren. Selain itu, Azmi juga akan tetap mengejar cita-citanya menjadi polisi wanita.
Editor: Quinawaty
[SAGA] Kenalin Dayang Azmi, Da'i Cilik dari Desa Caringin
Sebagai Da’i Bhabinkamtibmas, tugas Azmi membagi pengetahuan tentang nilai moral dan kebangsaan kepada anak sebayanya.

Jumat, 22 Sep 2017 19:53 WIB

![[SAGA] Kenalin Dayang Azmi, Da'i Cilik dari Desa Caringin [SAGA] Kenalin Dayang Azmi, Da'i Cilik dari Desa Caringin](https://kbr.id/media/?size=730x406&filename=dai-cilik-caringin-foto-dian.jpg)
Dayang Azmi, Da’i Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas). Foto: Dian Kurniati/KBR.
BERITA LAINNYA - SAGA
Kampung Liu Mulang Teladan Hidup Selaras dengan Alam
Tradisi menjaga lingkungan dilakoni dan diwariskan antargenerasi
Sampah Makanan Penyumbang Emisi
Badan Pangan Dunia FAO bahkan menyebut sistem pangan global sebagai pendorong terbesar kerusakan lingkungan
Menangkal Asap Rokok dan Covid-19 dengan Kampung Bebas Asap Rokok
Momentum pandemi jadi sarana efektif untuk edukasi bahaya asap rokok
Kesehatan Bumi dan Mental
Organisasi psikiater di Amerika Serikat, the American Psychiatric Association, menjelaskan bagaimana krisis iklim ini mengganggu kesehatan mental
Bendrong Menuju Dusun Mandiri Energi dan Pangan
Program rintisan biogas dikembangkan menjadi sistem pertanian terpadu. Ekonomi meningkat dan lingkungan terjaga.
Make Up Baik Untuk Iklim
Tren pemakaian make-up alias dandanan tak pernah mati. Tengok saja YouTube dan media sosial, di sana bertabur aneka konten tutorial berdandan.
Kulon Progo Terus Melawan Asap Rokok
Kebijakan antirokok tetap berlanjut meski ganti pemimpin
Bahaya E-Waste untuk Iklim
Sampah elektronik atau e-waste juga menjadi sumber emisi, sehingga bumi makin panas
Jernang Emas Rimba yang Terancam Punah
Jernang bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari tradisi Orang Rimba menjaga lingkungan
Berhitung Plastik Pada Kopi Senja
Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Secara perekonomian, ini tentu baik. Tapi seperti pedang bermata dua, sisi lain industri kopi kekinian mulai mengintai.
Ketika Burgermu Memanaskan Bumi
Tahukah kamu kalau daging lezat yang kamu makan itu berkontribusi pada perubahan iklim?
Adaptasi Petani Kendal Atasi Kekeringan
Kekeringan menjadi langganan petani selama puluhan tahun. Krisis air makin parah akibat perubahan iklim. Strategi adaptasi mulai dirintis kelompok pemuda.
Membangun Rumah Ramah Lingkungan
Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara pula orang menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan. Kali ini, Podcast Climate Tales mengajak kita ‘bedah rumah’ Minisponsible House yuk.
Menjaga Mangrove Pantai Bengkak
Konservasi mangrove untuk cegah abrasi akibat perubahan iklim. Perpaduan dengan wisata edukasi memberi nilai tambah ekonomi bagi warga
Nasib Petani Tembakau di Pulau Lombok
Petani mitra maupun swadaya sulit mendapat penghidupan layak karena ketidakpastian harga tembakau. Pandemi Covid-19 makin membuat nasib mereka terpuruk.
Melambat Bersama Slow Fashion
Industri Fashion adalah polutan terbesar kedua di dunia, setelah minyak dan gas. Tak heran karena dalam prosesnya prosesnya Industri ini banyak mengesampingkan kelestarian lingkungan.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Menyoal Program Restrukturisasi Jiwasraya
Kabar Baru Jam 8
Kapan Kekebalan Terbentuk Usai Vaksinasi Covid-19?
Kabar Baru Jam 10