BERITA

Ratusan Aparat Jaga Pelaksanaan Iduladha di Tolikara

"Menteri Sosial akan hadir resmikan masjid di Tolikara."

Ratusan Aparat Jaga Pelaksanaan Iduladha di Tolikara
Ilustrasi kabupaten Tolikara (Foto: Situs pemda)

KBR, Jakarta - Kepolisian  Papua mengklaim kondisi di Tolikara, Papua, jelang pelaksanaan salat Iduladha, besok, kondusif. Juru Bicara Polda Papua Patrige Renwarin mengatakan, pagi tadi pihaknya telah menggelar apel persiapan. Kata dia, ada ratusan personel gabungan TNI/ Polri yang akan mengamankan pelaksanaan ibadah besok.

"Jadi perhatian serius oleh pemerintah pusat dan daerah. Oleh sebab itu untuk Iduladha tahun ini sangat berbeda dengan Iduladha tahun-tahun sebelumnya, di mana pada tahun ini di Tolikara sejak Senin kemarin sudah digeser satu peleton Dalmas dari Polres Jayawijaya, menuju ke Karubaga, Tolikara. Kemudian hari Selasa kemarin sudah ada enam orang personel BKO dari Direktorat Intel, sudah juga sudah turun." Ujar Patrige kepada KBR, Rabu malam (23/09)

Patrige menambahkan, pelaksanaan salat Iduladha di Tolikara besok akan diikuti Menteri Sosial Indar Parawansa, yang sekaligus akan meresmikan musala yang sempat terbakar Juli lalu. Selain itu, pejabat dari Polri juga turut hadir di sana.

Pertengahan Juli lalu, massa memprotes kegiatan ibadah salat Idulfitri yang menggunakan pengeras suara di  Kabupaten Tolikara, Papua. Protes dihadapi dengan tembakan oleh aparat hingga  menyebabkan satu tewas dan belasan warga terluka. Akibatnya membuat massa mengamuk dan membakar  sejumlah rumah warga hingga merembet ke musala di sekitar lokasi.

Kepolisian menetapkan dua orang tersangka terkait insiden tersebut. Kedua orang berinisial AK dan YW ini disangkakan pasal tentang perusakan, kekerasan dan juga penghasutan.


Editor: Rony Sitanggang

  • tolikara
  • rusuh musalla
  • iduladha
  • Menteri Sosial Indar Parawansa
  • Toleransi
  • petatoleransi_23Papua_biru

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!