Article Image

SAGA

Pembalak Jadi Pemandu Wisata Nyarai

Wisata Air Terjun Nyarai, Padang Pariaman, Sumatera Barat. (Foto: Alvan Noviar/KBR)

Desa wisata Nyarai di Padang Pariaman, Sumatra Barat sudah dikunjungi hampir 100 ribu wisatawan dalam dan luar negeri. Kawasan di hutan Gamaran ini semula jadi lokasi penebangan liar. Kini ratusan penebang liar meninggalkan gergaji mesin, beralih menjadi pemandu wisata.  

Namun, berbagai ancaman dan penolakan itu tak membuat Ritno gentar. Ia terus berupaya meyakinkan ninik mamak dan warga bahwa apa yang ia tawarkan takkan merugikan masyarakat.

Kita temui ternyata masyarakat menolak karena mereka terganggu. Jadi mata pencarian terganggu. Akhirnya kita datangi tokoh masyarakat yang ada di situ, kita utarakan kemauan kita. Akhirnya masyarakatdi situ mau menerima, karena ada sokongan dari tokoh masyarakat. Lalu masyarakat  memberikan izin kepada kita untuk wisata dengan syarat melibatkan warga, tidak boleh buat maksiat dan hari Jumat tutup,” katanya. 


red

Kini hampir 100 persen warga mendukung dan terlibat dalam aktifitas wisata alam air terjun Nyarai. Ninik Mamak yang semula menolak berbalik menjadi pelindung untuk lebih mengembangkan wisata ini.

Seperti Pendekar Arsil, ninik mamak Nagari Salibutan. Ia awalnya menolak ide dari Ritno. Kala itu menurutnya tak ada yang cocok untuk dijadikan wisata. Namun saat ini, hampir 200 warga menjadi pemandu wisata.

Lebih banyak orang yang menolak, tidak boleh. Tidak ada yang cocok dengan tema wisata. Sekarang ninik mamak sudah mengakui ini bagus. Alhamdulilah setelah ada wisata nyarai  warga terjamin. Tak ada lagi penebangan di hutan.  Penebang tak ada lagi. Warga sudah sukses. Pemandu sampai 200 orang di sini.

Sejak mulai dirintis pada 2013, kini sudah hampir 100 ribu wisatawan yang berkunjung. Sekitar 20 ribu di antaranya datang dari mancanegara. Itu sebab dari lebih 150 pemandu, ada  tujuh yang telah memiliki lisensi pemandu internasional.

red

Ritno berharap Nyarai bisa menjadi destinasi wisata internasional. Ekonomi warga sekitar hutan tumbuh dan alam lestari.

Sekarang sudah dalam tahap pengembangan. Dan di Nyarai ini, kami targetnya menjadi destinasi geopark nasional, mudah-mudahan bisa.  Dan Pemerintah bisa melihat ekonomi wisata  minat khusus yang berkembang di Sumatra Barat bisa mendapat perhatian juga,” kata Ritno. 

<tr>

	<td>Reporter</td>


	<td>:</td>


	<td>Rony Sitanggang</td>

</tr>


<tr>

	<td>Editor</td>


	<td>:</td>


	<td>Friska Kalia<span id="pastemarkerend">&nbsp;</span></td>

</tr>