KBR, Jakarta - Sepandai-pandainya tupai melompat akhirnya jatuh juga. Begitu pun Nasir.
Sejak perburuan terhadap kelompok Jamaah Islamiyah, Nasir menggunakan banyak nama samaran. Hingga kemudian aparat membekuknya di Bekasi, Jawa Barat.
“Tapi Allah menakdirkan lain, saya tidak mati. Saya kemudian ditumbangkan, kemudian diborgol. Karena saya sangat keras, mereka juga sangat menjaga saya. Sampailah mereka akhirnya memindahkan saya ke dalam mobil, terus dibawa ke tempat aman,” ungkap Nasir.
Ketika berada di tahanan, banyak peristiwa yang menyentuh hati Nasir. Semisal ketika ia bertemu bekas Komandan Detasemen Khusus (Densus) 88, Bekto Suprapto.
“Itu menguatkan hati saya, polisi berusaha untuk memahami saya. Akhirnya saya bilang, saya mau bicara dengan Pak Bekto Suprapto. Akhirnya dia datang. Saya bilang,”Pak saya mau bicara empat mata, maksud saya berdua saja,” sambung Nasir.
Peristiwa lain datang ketika ia menghabiskan hari-hari bersama petugas kepolisian.
“Saya melihat, orang yang saya kafirkan, yaitu anggota polisi justru menyentuh perasaan saya. Ketika mereka membawa nasi bungkus, ada anggota Brimob yang tidak mau terima, katanya sedang puasa. Puasa Senin - Kamis. MasyaAllah, saya jadi tersentuh," timpalnya.
Perubahan Nasir juga berkat sentuhan Berty Loupaty. Kala itu, Nasir ditempatkan satu sel bersama Berty yang ditahan dalam kasus konflik SARA di Ambon, Maluku.
Berty adalah panglima Geng Coker alias Cowok Keren yang memimpin kelompok kristen saat konflik meletus pada 1999.
"Saya datang cuma pakai sarung kemudian kaos oblong. Lalu bang Berty memberikan saya celana, baju, makan dan minum. Jadi hilang semua pikiran negatif saya. Yang saya pikir orang Ambon ini jelek, yang memusuhi orang Islam," imbuhnya.
Panglima Jamaah Islamiyah itu telah menemukan jihadnya yang baru. Berkampanye ke berbagai kalangan, ke berbagai daerah untuk menolak kekerasan.
“Jadi, saya bilang sama pihak kepolisian, kalau misal ada yang ditangkap, beri saya kesempatan untuk nasehati mereka. Saya tidak bisa menyangkal kemarahan orang. Tetapi, coba lihat apa yang membuat mereka melakukan hal tersebut. Di situ kemudian saya melihat mereka sebenarnya ingin melakukan hal yang baik, tapi hal yang baik ini sebenarnya keliru," tutur Nasir.
Konsekuensi dari jihad baru sang panglima adalah cap pengkhianat. Bahkan bekas anak buahnya, Joko Susanto yakin darah Nasir halal ditumpahkan.
“Ditangkapnya Nasir Abas dalam waktu yang sangat singkat dan tersebar beritanya dari pusat. Bahwa Nasir Abas telah berkhianat. Jadi Nasir Abbs pengkhianat halal darahnya,” kembali Nasir.
Tapi ancaman mati tak menciutkan nyali Nasir untuk meneruskan jihad barunya.
Ikuti serial jihadi episode Jihad Baru Panglima Jamaah Islamiyah bagian kelima.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Nasir Abas, Jihad Baru Panglima Jamaah Islamiyah (Bagian 4)
“Jadi, saya bilang sama pihak kepolisian, kalau misal ada yang ditangkap, beri saya kesempatan untuk nasehati mereka. Di situ kemudian saya melihat mereka sebenarnya ingin melakukan hal yang baik."

Ilustrasi tragedi Bom Bali. Peristiwa itu menewaskan 88 warga Australia. Foto: KBR
Berita Terkait
BERITA LAINNYA - SAGA
Kampung Liu Mulang Teladan Hidup Selaras dengan Alam
Tradisi menjaga lingkungan dilakoni dan diwariskan antargenerasi
Sampah Makanan Penyumbang Emisi
Badan Pangan Dunia FAO bahkan menyebut sistem pangan global sebagai pendorong terbesar kerusakan lingkungan
Menangkal Asap Rokok dan Covid-19 dengan Kampung Bebas Asap Rokok
Momentum pandemi jadi sarana efektif untuk edukasi bahaya asap rokok
Kesehatan Bumi dan Mental
Organisasi psikiater di Amerika Serikat, the American Psychiatric Association, menjelaskan bagaimana krisis iklim ini mengganggu kesehatan mental
Bendrong Menuju Dusun Mandiri Energi dan Pangan
Program rintisan biogas dikembangkan menjadi sistem pertanian terpadu. Ekonomi meningkat dan lingkungan terjaga.
Make Up Baik Untuk Iklim
Tren pemakaian make-up alias dandanan tak pernah mati. Tengok saja YouTube dan media sosial, di sana bertabur aneka konten tutorial berdandan.
Kulon Progo Terus Melawan Asap Rokok
Kebijakan antirokok tetap berlanjut meski ganti pemimpin
Bahaya E-Waste untuk Iklim
Sampah elektronik atau e-waste juga menjadi sumber emisi, sehingga bumi makin panas
Jernang Emas Rimba yang Terancam Punah
Jernang bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari tradisi Orang Rimba menjaga lingkungan
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Vaksinasi untuk Penyintas dan Fenomena Long Covid
Pendidikan untuk Semua
Kabar Baru Jam 8
Terus Menginspirasi