KBR, Jakarta - Di rumahnya, Jatnika Nanggamiharja menunjukkan kesenian khas asal Minahasa, Sulawesi Utara, Kulintang.
Kulintang, hanya salah satu alat kesenian bambu di Indonesia. Ada ratusan alat kesenian lainnya yang terbuat dari bambu. Semisal Angklung.
Kecintaan terhadap bambu, membawa Jatnika mendirikan Yayasan Bambu Indonesia yang berada di Perumahan Bumi Cibinong Endah, Bogor, Jawa Barat.
“Saat itu ngobrol dengan bupati bogor, kebun bambunya sudah tidak terurus. Akhirnya direhabilitasi lima kilometer, 11 hektar ditanamin bambu, lahirlah Yayasan Bambu Indonesia. Di yayasan ini, saya mulai melakukan pembinaan, bagaimana menanam, mengawetkan, memilih bambu, dan memanfaatkan bambu," ungkap Jatnika.
Bagi Jatnika, bambu adalah penyelamat lingkungan. Sebab, bambu mampu menyimpan air dan oksigen. Bahkan bisa menahan longsor.
“Kita tidak pernah berhenti menanam. Dengan satu pemikiran dari satu batang bambu menghasilkan oksigen 1,2 kilogram untuk bernafas dua orang. Jadi kalau kita menanam satu buah batang, bongkot di akar, lima tahun kemudian 300 batang, berarti untuk 600 orang bernafas," sambung Jatnika.
Di tangan pria asal Sukabumi ini pula, bambu disulap menjadi rumah. Setiap tahun, ia mampu membuat empat rumah dari bambu yang mampu tahan hingga puluhan tahun.
"Kenapa rumah, karena rumah itu anya-anyaman. Rumah ini menjadi pusatnya. Bambu itu sekali nanam, setelah panen lima tahun, terus tumbuh lagi, mampu mengimbangi penduduk. Kalau pohon hutan kan butuh ratusan tahun,” timpalnya.
Lewat Yayasan Bambu Indonesia pula, pria 60 tahun ini telah menanam bambu hingga lebih dari 3000 hektar. Itu ia lakoni sejak 1995. Ilmunya itu pun ia tularkan kepada ribuan orang.
Ujang Hikmah, menjadi salah satu orang yang belajar seluk baluk bambu dari yayasan tersebut.
Pria berusia 28 tahun ini ikut pelatihan 2007 silam.
“Saya belajar budidaya bambu, cara penanaman, perawatan bambu, pemanfaatan bambu. Kedua belajar mebel, dan konstruksi rumah," ucap Ujang.
Berkat pelatihannya bersama Jatnika. Puluhan rumah dan pendopo telah dibangun Ujang untuk masyarakat di Bogor, Tanggerang hingga Malaysia.
“Sampai 2015 sudah membangun gazebo lebih dari 15. Kalau rumah ada lebih dari 10,” tambahnya.
Kalpataru dari Presiden Joko Widodo
Komitmen itulah yang akhirnya membawa Jatnika meraih penghargaan Kalpataru dari Presiden Joko Widodo, 5 Juni lalu.
Jatnika memperoleh Kalpataru Kategori Pelopor Lingkungan pada 2014 silam. Sementara Yayasannya untuk kategori Penyelamat Lingkungan.
Meski bangga diganjar penghargaan, Jatnika berharap pemerintah serius menjadikan bambu sebagai tanaman budidaya.
“Saat ini pemerintah belum serius menangani bambu. Bambu masih menjadi tanaman liar belum dibudidayakan menjadi perkebunan. Ada yang pernah tapi belum berhasil. Karena semua tidak terpadu,” imbuh Jatnika.
Ia pun akan mengabdikan hidupnya untuk bambu.
“Hidup saya sudah teken kontrak dengan bambu. Jadi tidak mungkin saya menanam bambu, apalagi kalau berkenaan dengan lingkungan. Kewajiban saya nanam bambu. Hidup saya untuk bambu,” tutupnya.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Jatnika Nanggamiharja: Hidup Saya Sudah Teken Kontrak dengan Bambu
“Hidup saya sudah teken kontrak dengan bambu. Jadi tidak mungkin saya menanam bambu, apalagi kalau berkenaan dengan lingkungan. Kewajiban saya nanam bambu. Hidup saya untuk bambu."

Jatnika Nanggamiharja berada di rumahnya di Bogor, Jawa Barat. Foto: Eli Kamilah/KBR
BERITA LAINNYA - SAGA
Kelas Multikultural, Ruang Keberagaman dari Tanah Sunda
Siswa yang masuk dan dipilih berasal dari ragam suku
Kampanye Anti Kekerasan Seksual Melalui Seni
Kampanye ini menampilkan berbagai instalasi mulai dari pakaian para korban kekerasan seksual, bentuk vagina dan payudara perempuan hingga beragam lukisan bertema perempuan.
Upaya Perempuan Nahdlatul Ulama Melawan Rokok
Nahdlatul Ulama (NU) dikenal akrab dengan rokok. Namun perempuan NU yang tergabung dalam Fatayat NU memilih jalan berbeda
Tanpa Regulasi, Rokok Elektronik Serbu Indonesia
Ditolak di berbagai negara, termasuk di negara pembuatnya yaitu Amerika Serikat, BPOM menyatakan ini barang ilegal, toh tetap mudah dibeli di minimarket
Bagaimana Mereka Mengenang Munir Setelah 15 Tahun Berlalu
Setelah 15 tahun, aku tahu, Munir tidak sendiri. Aku bersamamu Munir. Bersama teman-teman seperjuangan kita
Menggusur Gang Setan, Menanam Asa di Tanah Ombak
Kawasan ini semula sangar dan dikenal rawan kriminalitas
Studio Dapur, Upaya Mendongkrak Derajat Anyaman Bambu
Studio Dapur berusaha mengangkat derajat anyaman bambu itu ke level lebih tinggi, bahkan di jual ke luar negeri
Tani Muda Santan: Melawan Tambang, Menjaga Lingkungan
Tatanan lingkungan di Desa Santan berubah sejak 1997, seiring masuknya perusahaan tambang
Belajar Damai di Kota Bandung
Dulunya, Ary kerap mengejek kawannya yang berbeda agama. Bahkan tak jarang ia memberi label kafir pada yang berbeda pandangan dengannya.
Cerdaskan Petani dengan Rumah Koran
Mereka harus melanjutkan pendidikan mereka, tidak menikah dini, mereka mampu kuliah, kemudian mereka menjadi generasi petani yang berpendidikan
Melawan Sampah Plastik di Samarinda
Sejak awal tahun ini, Pemkot Samarinda mulai memberlakukan aturan yang mendukung gerakan ‘diet plastik’
Zero Waste, Ubah Salak Jadi Aneka Rupa
Mengusung konsep zero waste atau pengolahan tanpa limbah, Abian Salak mengubah paradigma pecinta salak
Gede Artha Pioneer Jamur dari Timur Bali
"Jadi petani itu seksi"
Silek Lanyah, Menggali Tradisi Mengundang Wisatawan
"Kalau untuk penolakan emang ada dari beberapa pihak. Ada yang bilang potong kuping saya kalau jadi desa wisata"
Paccoo, Menyulap Tanaman Liar Jadi Makanan Sehat
Jargon kue kering Pacco ini adalah ‘alms in every bite’ atau sedekah dalam setiap gigitan.
Komunitas Anak Muda Lestarikan Budaya Batak
Perubahan dunia yang serba cepat mengancam keberadaan budaya lokal. Di Sumatera Utara, ada Ishak Aprianto Aritonang yang giat menghidupkan budaya dan tradisi Batak
Merawat Kerukunan dengan SADAP
Komunitas Satu dalam Perbedaan (SADAP) berupaya merawat kerukunan warga di Pontianak
Ngobrol Psikologi, Ubah Stigma Buruk Kesehatan Mental
Kesehatan mental bukan melulu soal sakit jiwa atau depresi. Bertemu psikolog pun bukan berarti ‘gila’ atau ‘aib’
Pembalak Jadi Pemandu Wisata Nyarai
Ratusan penebang liar meninggalkan gergaji mesin, beralih menjadi pemandu wisata.
Pengetahuan Dari Lembaran Lontar
Di Bali, ada seorang anak muda yang dengan suka rela mempelajari isi pengetahuan yang ditulis di lembaran-lembaran lontar.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
We are What We Eat
Menangkal Radikalisme Lewat Kesenian
Kabar Baru Jam 7
Pemerintah Filipina Tidak Perpanjang Status Darurat Militer di Wilayah Mindanao
Kabar Baru Jam 20