KBR, Jakarta - Hafitia tengah memulai aksinya. Gadis berusia 14 tahun ini terlihat terampil mendalang.
"Assalamualaikum, how are you today? My name is Hafitia Nazhah."
Mahabarata dan Ramayana, adalah cerita pewayangan yang kerap dimainkan siswa kelas 9 Mts Attaqwa 3, Babelan, Bekasi ini.
"Orang tua saya orang Sunda. Jadi memang suka dengar wayang. Yang paling sering Mahabrata sama Ramayana," ucap Hafitia.
Bersama dua temannya, Ririn Sri Oktaviani dan Chika Robiul Aulia, mereka biasa tampil di berbagai pentas dan kejuaraan antarsekolah.
Tapi, tak hanya cerita wayang klasik yang dimainkan, mereka juga punya cerita versi sendiri. Semisal menggubah lakon Ramayana dengan latar waktu masa kini dan nama kerajaan yang berbeda dengan versi aslinya.
Ide itu muncul dari siaran di televisi.
"Biasanya saya suka nonton film-film kartun atau cerita di radio. Jadi bisa bikin cerita wayang dari itu," ungkapnya.
Tak sulit pula bagi ketiganya merangkai cerita sendiri. Yang penting ceritanya harus punya pesan moral.
"Pesannya jangan sombong, jaga kebersihan, sikap harus bak hati sama teman. Ya begitulah," kata Hafitia.
Aksi mendalang Hafitia, bermula dari kegiatan di sekolah. Gurunya, Retno Widyastuti.
"Ide awalnya itu dari saya. Saya kan guru bahasa sekaligus Pembina ekskul bahasa. Jadi program story telling ini masuk dalam ekskul bahasa. Kebetulan Hafitia itu kemampuannya luar biasa. Dia bisa menghafal satu hingga dua halaman cerita dalam sehari. Dia yang memodifikasi cerita, dia yang bikin wayangnya," kata Retno.
Dari situ, Hafitia kemudian belajar mengubah suaranya agar mirip dengan tokoh dalam cerita wayang.
"Waktu itu ibu Retno nyuruh saya belajar ubah suara. Saya coba-coba, eh pas waktu tampil ternyata bisa juga. Di rumah juga belajar sebelumnya. Saya nanya sama ibu gimana sih cara orang tua bicara. Yaudah saya coba aja di kamar," imbuh Hafitia.
Sementara untuk tokoh dalam cerita wayang, ia membuatnya sendiri dengan berbekal kardus bekas.
"Modalnya cuma kardus bekas, lalau dipotong sesuai pola terus dikasih warna pakai spidol," tambahnya.
Hafitia Sabet Young Changemakers
Apa yang dilakukan Hafitia dan dua kawannya, bukan sekadar mengaplikasikan kegiatan sekolah. Tapi ia mau mengubah lingkungan sekitarnya.
"Anak zaman sekarang itu kan hobinya buang-buang duit. Main PS, game online, permainan individualistis," kata Hafitia.
Malah, saking ingin mengajak teman-teman sebayanya setop bermain game online, Hafitia sampai harus mendatangi satu persatu mereka.
"Jadi Hafitia itu mengumpulkan teman-teman di lingkungan rumahnya. Dia cari tahu siapa saja yang suka main PS atau game online. Lalu diajak dengar wayang. Akhirnya banyak juga yang mendengarkan," lanjut Hafitia.
Lama kelamaan, mereka pun menyukai permainan dalang Hafitia.
Apa yang dilakukan Hafitia, Ririn dan Chika, rupanya tak sia-sia. Mereka mendapat penghargaan Young Changemakers dari Ashoka Indonesia. Hafitia dianggap sebagai siswa pembaharu karena berhasil mengubah kecenderungan teman-temannya yang biasa menghabiskan waktu dengan bermain playstation atau game online beralih menjadi suka cerita wayang yang mengandung nilai moral.
Retno, guru Hafitia, berjanji akan terus mendampingi murid-muridnya.
"Meskipun nanti sudah lulus, saya akan tetap bina mereka. Karena mereka itu investasi bagi sekolah kami," kata Retno.
Sementara Hafitia, Ririn, dan Chika, akan terus mendalang.
"Masih lah, story telling masih tetap jalan. Kan masih ada adik kelas yang masih harus dibina juga nanti," tutup Hafitia.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Hafitia Nazhah, Dalang Cilik dari Babelan
Hafitia mendapat penghargaan Young Changemakers dari Ashoka Indonesia. Ia dianggap sebagai siswa pembaharu karena berhasil mengubah kecenderungan teman-temannya yang biasa bermain game online.

Hafitia Nazhah, dalang cilik dari Mts Attaqwa 3, Babelan, Bekasi. (Foto: Gungun Gunawan/KBR)
BERITA LAINNYA - SAGA
Kampung Liu Mulang Teladan Hidup Selaras dengan Alam
Tradisi menjaga lingkungan dilakoni dan diwariskan antargenerasi
Sampah Makanan Penyumbang Emisi
Badan Pangan Dunia FAO bahkan menyebut sistem pangan global sebagai pendorong terbesar kerusakan lingkungan
Menangkal Asap Rokok dan Covid-19 dengan Kampung Bebas Asap Rokok
Momentum pandemi jadi sarana efektif untuk edukasi bahaya asap rokok
Kesehatan Bumi dan Mental
Organisasi psikiater di Amerika Serikat, the American Psychiatric Association, menjelaskan bagaimana krisis iklim ini mengganggu kesehatan mental
Bendrong Menuju Dusun Mandiri Energi dan Pangan
Program rintisan biogas dikembangkan menjadi sistem pertanian terpadu. Ekonomi meningkat dan lingkungan terjaga.
Make Up Baik Untuk Iklim
Tren pemakaian make-up alias dandanan tak pernah mati. Tengok saja YouTube dan media sosial, di sana bertabur aneka konten tutorial berdandan.
Kulon Progo Terus Melawan Asap Rokok
Kebijakan antirokok tetap berlanjut meski ganti pemimpin
Bahaya E-Waste untuk Iklim
Sampah elektronik atau e-waste juga menjadi sumber emisi, sehingga bumi makin panas
Jernang Emas Rimba yang Terancam Punah
Jernang bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari tradisi Orang Rimba menjaga lingkungan
Berhitung Plastik Pada Kopi Senja
Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Secara perekonomian, ini tentu baik. Tapi seperti pedang bermata dua, sisi lain industri kopi kekinian mulai mengintai.
Ketika Burgermu Memanaskan Bumi
Tahukah kamu kalau daging lezat yang kamu makan itu berkontribusi pada perubahan iklim?
Adaptasi Petani Kendal Atasi Kekeringan
Kekeringan menjadi langganan petani selama puluhan tahun. Krisis air makin parah akibat perubahan iklim. Strategi adaptasi mulai dirintis kelompok pemuda.
Membangun Rumah Ramah Lingkungan
Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara pula orang menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan. Kali ini, Podcast Climate Tales mengajak kita ‘bedah rumah’ Minisponsible House yuk.
Menjaga Mangrove Pantai Bengkak
Konservasi mangrove untuk cegah abrasi akibat perubahan iklim. Perpaduan dengan wisata edukasi memberi nilai tambah ekonomi bagi warga
Nasib Petani Tembakau di Pulau Lombok
Petani mitra maupun swadaya sulit mendapat penghidupan layak karena ketidakpastian harga tembakau. Pandemi Covid-19 makin membuat nasib mereka terpuruk.
Melambat Bersama Slow Fashion
Industri Fashion adalah polutan terbesar kedua di dunia, setelah minyak dan gas. Tak heran karena dalam prosesnya prosesnya Industri ini banyak mengesampingkan kelestarian lingkungan.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Menyoal Program Restrukturisasi Jiwasraya
Kabar Baru Jam 8
Kapan Kekebalan Terbentuk Usai Vaksinasi Covid-19?
Kabar Baru Jam 10