KBR, Jakarta - Raji Sukumaran, ibu terpidana mati kasus narkoba asal Australia, Myuran Sukumaran, tak henti-hentinya menangis. Detik-detik jelang hukuman mati di Lapangan Tembak Tunggal Panaluan, ia terus memohon agar rencana itu dibatalkan Presiden Joko Widodo.
Tapi rupanya, permohonan itu tak mengubah apapun. Tepat tengah malam, Myuran Sukumaran dengan tujuh terpidana lainnya meregang nyawa di hadapan regu tembak Polda Jawa Tengah.
Pukul 04.50 WIB, satu persatu mobil jenazah terpidana mati kasus narkoba jilid 2 meninggalkan Dermaga Sodong Nusakambangan menuju Dermaga Wijayapura Cilacap. Iring-iringan mobil jenazah itu didahului dua kendaraan polisi dengan pengawalan Brimob dan TNI di sisi kanan dan kiri. Sementara, mobil Konsulat Jenderal Australia membuntuti dari belakang.
Iringan mobil bernomor tersebut tak bisa melaju kencang. Sebab, di sepanjang bahu jalan, berjejer ratusan warga yang ingin menyaksikan momen hukuman mati itu.
Belakangan diketahui, delapan terpidana kasus narkoba yang dihukum mati itu adalah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Australia. Raheem Agbaje Salami, Okwudili dan Silvester Obiekwe dari Nigeria. Zainal Abidin dari Indonesia. Rodrigo Gularte dari Brasil serta Martin Anderson dari Ghana.
Eksekusi Mary Jane Ditunda
Tapi satu terpidana asal Filipina, Mary Jane Fiesta Velosso, ditunda eksekusinya. Ini karena Mary akan dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus perdagangan manusia yang menjeratnya.
Pasalnya sang perekrut Mary, Maria Kristina Sergio, menyerahkan diri ke Kepolisian Filipina pada Selasa lalu. Pengacara Mary Jane, Adre Olalea mengatakan, “Kami akan tetap mengajukan permintaan untuk Mary Jane. Karena dia adalah saksi kunci. Di mana dia adalah korban yang harus bersaksi. Dan kesaksiannya akan sangat berguna di pengadilan. Kesaksiannya sangat krusial dimana akan berpengaruh pada kasus perdagangan manusia.”
Mendengar kabar pembatalan eksekusi itu, keluarga Mary Jane begitu gembira. “Mereka sedang dalam perjalanan ke Jakarta dengan mobil. Semua orang di dalam mobil itu langsung melompat, berteriak kegirangan. Sehingga mobil itu harus berhenti untuk menghindari kecelakaan. Jadi bisa anda bayangkan, khususnya keluarga dan dua anak Mary Jane. Ini adalah momen yang penting, di mana mereka semestinya harus menunggu jenazah ibu mereka. Tapi itu semua justru sebaliknya,” ucap Adre di Cilacap, Rabu (29/4/2015).
Sementara itu, Adre, tengah mempersiapkan bukti baru sebagai upaya membebaskan kliennya dari hukuman mati.
“Bukti baru, beberapa fakta ada dalam pengajuan judicial review yang kedua. Di mana sebelumnya tidak diterima di Pengadilan Sleman. Bukti itu pastinya berkaitan dengan indikasi perdagangan manusia. Kepolisian Indonesia juga akan membantu Kepolisian Filipina, begitu pula dengan Komnas Perempuan. Kami sedang dalam proses mengumpulkan kesaksian ayah, ibu, dan saudara Mary Jane. Dan kemudian, tiga yang terakhir adalah korban. Mereka ada di Filipina. Semua itu kesaksian itu akan dikumpulkan dan divalidasi,” tambahnya.
Meski telah lolos dari regu tembak pada Rabu malam lalu, tapi nasib Mary Jane masih genting. Jaksa Agung, Prasetyo.
“Karena adanya kontak resmi kepada Presiden, Presiden merespon permohonan itu dan kita berikan kesempatakan kepada pemerintahan Filipina untuk mengungkap kebenaran adanya kejahatan perdagangan manusia. Filipina minta kepada Indonesia untuk menangguhkan pelaksanaan putusan Mary Jane. Karena Mary dibutuhkan untuk mengungkap kasus human trafficking. Mary diminta untuk memberi keterangan dan testimony. Inilah yang menyebabkan kita menghormati proses hukum yang sedang dilaksanakan di Filipina. Sehingga Mary Jane ditunda pelaksanaan eksekusinya. Saya katakan bahwa di sini penundaan bukan pembatalan. Karena faktanya MJ tertangkap tangan di Yogya memasukkan heroin ke Indonesia,” kata Prasetyo di Cilacap, Rabu (29/4/2015).
Kemarin, delapan jenazah terpidana mati telah diboyong ke negara masing-masing. Seperti jenazah Andrew Chan dan Myuran Sukumaran yang dipulangkan ke Australia.
Sedangkan Silvester Obiekwe dikebumikan di Madiun dan Okwudili dimakamkan di Ambarawa.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Matinya Delapan Terpidana Narkoba Jilid 2
"Jadi bisa anda bayangkan, khususnya keluarga dan dua anak Mary Jane. Ini adalah momen yang penting, di mana mereka semestinya harus menunggu jenazah ibu mereka. Tapi itu semua justru sebaliknya.”

Pengacara duo balinine Julian McMahon (kanan) dan seorang staf kedubes Australia, menunjukan lukisan yang dibuat oleh terpidana mati Myuran Sukumaran, di dermaga penyeberangan Wijaya Pura, Cilacap, Ja
BERITA LAINNYA - SAGA
Kampanye Anti Kekerasan Seksual Melalui Seni
Kampanye ini menampilkan berbagai instalasi mulai dari pakaian para korban kekerasan seksual, bentuk vagina dan payudara perempuan hingga beragam lukisan bertema perempuan.
Upaya Perempuan Nahdlatul Ulama Melawan Rokok
Nahdlatul Ulama (NU) dikenal akrab dengan rokok. Namun perempuan NU yang tergabung dalam Fatayat NU memilih jalan berbeda
Tanpa Regulasi, Rokok Elektronik Serbu Indonesia
Ditolak di berbagai negara, termasuk di negara pembuatnya yaitu Amerika Serikat, BPOM menyatakan ini barang ilegal, toh tetap mudah dibeli di minimarket
Bagaimana Mereka Mengenang Munir Setelah 15 Tahun Berlalu
Setelah 15 tahun, aku tahu, Munir tidak sendiri. Aku bersamamu Munir. Bersama teman-teman seperjuangan kita
Menggusur Gang Setan, Menanam Asa di Tanah Ombak
Kawasan ini semula sangar dan dikenal rawan kriminalitas
Studio Dapur, Upaya Mendongkrak Derajat Anyaman Bambu
Studio Dapur berusaha mengangkat derajat anyaman bambu itu ke level lebih tinggi, bahkan di jual ke luar negeri
Tani Muda Santan: Melawan Tambang, Menjaga Lingkungan
Tatanan lingkungan di Desa Santan berubah sejak 1997, seiring masuknya perusahaan tambang
Belajar Damai di Kota Bandung
Dulunya, Ary kerap mengejek kawannya yang berbeda agama. Bahkan tak jarang ia memberi label kafir pada yang berbeda pandangan dengannya.
Cerdaskan Petani dengan Rumah Koran
Mereka harus melanjutkan pendidikan mereka, tidak menikah dini, mereka mampu kuliah, kemudian mereka menjadi generasi petani yang berpendidikan
Melawan Sampah Plastik di Samarinda
Sejak awal tahun ini, Pemkot Samarinda mulai memberlakukan aturan yang mendukung gerakan ‘diet plastik’
Zero Waste, Ubah Salak Jadi Aneka Rupa
Mengusung konsep zero waste atau pengolahan tanpa limbah, Abian Salak mengubah paradigma pecinta salak
Gede Artha Pioneer Jamur dari Timur Bali
"Jadi petani itu seksi"
Silek Lanyah, Menggali Tradisi Mengundang Wisatawan
"Kalau untuk penolakan emang ada dari beberapa pihak. Ada yang bilang potong kuping saya kalau jadi desa wisata"
Paccoo, Menyulap Tanaman Liar Jadi Makanan Sehat
Jargon kue kering Pacco ini adalah ‘alms in every bite’ atau sedekah dalam setiap gigitan.
Komunitas Anak Muda Lestarikan Budaya Batak
Perubahan dunia yang serba cepat mengancam keberadaan budaya lokal. Di Sumatera Utara, ada Ishak Aprianto Aritonang yang giat menghidupkan budaya dan tradisi Batak
Merawat Kerukunan dengan SADAP
Komunitas Satu dalam Perbedaan (SADAP) berupaya merawat kerukunan warga di Pontianak
Ngobrol Psikologi, Ubah Stigma Buruk Kesehatan Mental
Kesehatan mental bukan melulu soal sakit jiwa atau depresi. Bertemu psikolog pun bukan berarti ‘gila’ atau ‘aib’
Pembalak Jadi Pemandu Wisata Nyarai
Ratusan penebang liar meninggalkan gergaji mesin, beralih menjadi pemandu wisata.
Pengetahuan Dari Lembaran Lontar
Di Bali, ada seorang anak muda yang dengan suka rela mempelajari isi pengetahuan yang ditulis di lembaran-lembaran lontar.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 19
Kabar Baru Jam 18
Kabar Baru Jam 17
DPR Desak Menteri BUMN Evaluasi Total BUMN
Perempuan dan Anak Dalam Pusaran Terorisme