KBR, Jakarta - Sandiwara Sunda Miss Tjitjih berusaha mencuri mata para penikmat seni dan budaya. Tapi itu bukan perkara mudah. Meski sempat tenar di zaman kolonial hingga Orde Lama, tapi kini pamornya kian meredup. Pertunjukannya pun bisa dihitung dengan jari dalam setahun.
Karena itulah, di tahun ini, Miss Tjitjih mempersiapkan pagelaran baru. Imas Darsih, sang sutradara mengatakan, “sekarang yang mau dipentaskan adalah dua skenario. Tamu Dalam Kubur, horor dan Rahasia Kuburan Tua, persilatan. Itu pada 13 Februari dan 27 Februari. Sekarang contohnya, kalau cerita horor bisa puluhan. Kalau kerajaan belasan aja.”
Imas juga bercerita, sudah menyiapkan puluhan judul dengan gendre horror. Horor dipilih karena banyak penggemarnya. Dan, Sabtu malam, 13 Februari, “Tamu di Dalam Kubur” bakal dipentaskan.
Tapi, persoalan lain muncul. Generasi muda Miss Tjitjih harus ditumbuhkan sedari kecil. Untuk itu, mereka bakal dilibatkan dalam tiap pertunjukan. “Nomor satu semangat. Kalau kita ingin memajukan Miss Tjitjih. Sekarang kan lagi diusahakan anak-anak, mana musiknya, teaternya. Kita latih anak-anak, dan mereka menerima.”
Dengan begitu, para jejaka dan gadis muda itu akan terbiasa. Apalagi bahasa Sunda masih dipertahankan tiap kali manggung. Hal itu diakui Imas, menyulitkan mereka yang sehari-hari berbahasa Indonesia. “Kendalanya dari bahasa. Belum tentu anak atau cucu saya bisa bahasa Sunda. Biasanya kalau gitu, kalau cucu ibu misalnya, pakai bahasa Indonesia, tapi kalau main dia harus bisa bahasa Sunda. Itu kan kasian kalau kita ajarain Sunda saja, di sekolahnya kesulitan.”
Redupnya Miss Tjitjih juga tak lepas dari minimnya sokongan para punggawa Sunda. Imas kecewa, para seniman Sunda tak acuh pada pelestarian kesenian tersebut. “Yang ibu pahami, seniman Sunda yang punya kedudukan tinggi. Nggak ada bantunya buat sandiwara Sunda. Memang ada bantuan pemda Jabar, ada. Tapi kalau dari pejabat sunda, omong doang.”
Tapi, hal itu disangkal Ketua Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta (DKJ), Dewi Novami. Ia menilai, Miss Tjitjih harus berubah dengan tak hanya berkutat pada panggung sandiwara semata. Tapi juga membuka celah lain; belajar tarian Sunda untuk warga Jakarta.
“Kalau menurut saya tidak berjalan, karena tidak jelas. Jadi kalau dipikirkan tempat ini, orang Jakarta bisa belajar kebudayaan Sunda, akan berbeda. Misalnya ada kursus bahasa Sunda, tari Sunda, masakan Sunda. Dikembangkannya di sana. Tetapi kalau pentas saja, tidak ada arah, nggak akan jadi apa-apa,” imbuh Dewi.
Sementara itu, Pemprov DKI Jakarta hanya bisa membantu lewat pendanaan. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Catur Laswanto mengatakan, pemberian gedung dan dana pertunjukan sudah menjadi bukti komitmen nyata. “Saya kira untuk perkembangan (Miss Tjitjih) kita akan concern. Ini untuk melestarikan kesenian Sunda. Terutama dibangun adalah masyarakat Sunda. Karena saya yakin apapun yang dilakukan pemerintah tidak akan berhasil tanpa dukungan dari masyarakat.”
Meski, kata dia, bantuan itu tak ada artinya jika masyarakat asli Sunda tak menunjukkan dukungannya.
Sementara Imas Darsih dan para lakon Miss Tjitjih berharap, sandiwara Sunda ini akan tetap menggeliat dan tak tergerus zaman.
Editor: Quinawaty Pasaribu
Kembalinya Miss Tjitjih di Panggung Sandiwara [Bagian 2]
Sandiwara Sunda Miss Tjitjih berusaha mencuri mata para penikmat seni dan budaya. Tapi itu bukan perkara mudah.
![Kembalinya Miss Tjitjih di Panggung Sandiwara [Bagian 2] Kembalinya Miss Tjitjih di Panggung Sandiwara [Bagian 2]](https://kbr.id/media/?size=730x406&filename=Miss+Tjitjih%2BSunda%2BKBR.jpg)
Salah satu adegan di sandiwara Miss Tjitjih. Foto: Quinawaty Pasaribu/KBR
BERITA LAINNYA - SAGA
Kampung Liu Mulang Teladan Hidup Selaras dengan Alam
Tradisi menjaga lingkungan dilakoni dan diwariskan antargenerasi
Sampah Makanan Penyumbang Emisi
Badan Pangan Dunia FAO bahkan menyebut sistem pangan global sebagai pendorong terbesar kerusakan lingkungan
Menangkal Asap Rokok dan Covid-19 dengan Kampung Bebas Asap Rokok
Momentum pandemi jadi sarana efektif untuk edukasi bahaya asap rokok
Kesehatan Bumi dan Mental
Organisasi psikiater di Amerika Serikat, the American Psychiatric Association, menjelaskan bagaimana krisis iklim ini mengganggu kesehatan mental
Bendrong Menuju Dusun Mandiri Energi dan Pangan
Program rintisan biogas dikembangkan menjadi sistem pertanian terpadu. Ekonomi meningkat dan lingkungan terjaga.
Make Up Baik Untuk Iklim
Tren pemakaian make-up alias dandanan tak pernah mati. Tengok saja YouTube dan media sosial, di sana bertabur aneka konten tutorial berdandan.
Kulon Progo Terus Melawan Asap Rokok
Kebijakan antirokok tetap berlanjut meski ganti pemimpin
Bahaya E-Waste untuk Iklim
Sampah elektronik atau e-waste juga menjadi sumber emisi, sehingga bumi makin panas
Jernang Emas Rimba yang Terancam Punah
Jernang bukan hanya soal ekonomi, tetapi juga bagian dari tradisi Orang Rimba menjaga lingkungan
Berhitung Plastik Pada Kopi Senja
Indonesia adalah salah satu negara dengan konsumsi kopi terbesar di dunia. Secara perekonomian, ini tentu baik. Tapi seperti pedang bermata dua, sisi lain industri kopi kekinian mulai mengintai.
Ketika Burgermu Memanaskan Bumi
Tahukah kamu kalau daging lezat yang kamu makan itu berkontribusi pada perubahan iklim?
Adaptasi Petani Kendal Atasi Kekeringan
Kekeringan menjadi langganan petani selama puluhan tahun. Krisis air makin parah akibat perubahan iklim. Strategi adaptasi mulai dirintis kelompok pemuda.
Membangun Rumah Ramah Lingkungan
Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara pula orang menunjukkan kepeduliannya pada lingkungan. Kali ini, Podcast Climate Tales mengajak kita ‘bedah rumah’ Minisponsible House yuk.
Menjaga Mangrove Pantai Bengkak
Konservasi mangrove untuk cegah abrasi akibat perubahan iklim. Perpaduan dengan wisata edukasi memberi nilai tambah ekonomi bagi warga
Nasib Petani Tembakau di Pulau Lombok
Petani mitra maupun swadaya sulit mendapat penghidupan layak karena ketidakpastian harga tembakau. Pandemi Covid-19 makin membuat nasib mereka terpuruk.
Melambat Bersama Slow Fashion
Industri Fashion adalah polutan terbesar kedua di dunia, setelah minyak dan gas. Tak heran karena dalam prosesnya prosesnya Industri ini banyak mengesampingkan kelestarian lingkungan.
Most Popular / Trending
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Bangun dari Demotivasi Skripsi
Catatan dan PR bagi Kapolri Baru
Kabar Baru Jam 7