BERITA

Tiongkok Siap Bantu Myanmar Atasi Krisis Rohingya

"Li Keqiang yang bertemu dengan Aung San Suu Kyi di sela pertemuan KTT Asean di Singapura menjelaskan, Tiongkok mementingkan hubungan dengan Myanmar dan akan mempertahankan persahabatan kedua negara."

Yogi Ernes

Tiongkok Siap Bantu Myanmar Atasi Krisis Rohingya
Perdana Menteri Tionkok, Li Keqiang. (Foto: AFP Photo/Mark Ralston)

KBR, Jakarta – Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang menyatakan siap mengucurkan bantuan ke pemerintah Myanmar guna melindungi stabilitas domestik dalam penyelesaian masalah Rohingya.

Dukungan dari Tiongkok ini muncul setelah di tengah pertemuan KTT Asean di Singapura pada Rabu (14/11/2018) lalu, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence melontarkan teguran atas terhadap perlakuan Myanmar terhadap muslim Rohingya.

Pence mengatakan segala penganiayaan oleh tentara terhadap Muslim Rohingnya tidak berdasar.

Li Keqiang yang bertemu dengan Aung San Suu Kyi di sela-sela pertemuan KTT Asean di Singapura lantas mengungkapkan niat Tiongkok untuk membantu. Ia menyatakan, Tiongkok menaruh perhatian terhadap hubungan dengan Myanmar dan, akan mempertahankan tradisi persahabatan tersebut.

"Pihak Tiongkok mendukung upaya Myanmar dalam menjaga stabilitas domestiknya, dan mendukung Myanmar dan Bangladesh secara tepat menyelesaikan masalah Rakhine State melalui dialog dan konsultasi," kata Li dikutip dari Reuters, Jumat (16/11/2018).

"Tiongkok bersedia memberikan dukungan yang diperlukan kepada pihak-pihak terkait dalam hal ini," tambah Li lagi tanpa merinci.

Namun begitu, Tiongkok yang terkenal punya hubungan dekat dengan Myanmar itu tetap menyatakan mendukung kebijakan pemerintahan terkait operasi kontra pemberontakan yang sah di Rakhine.

Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi mengucapkan terima kasih kepada Tiongkok karena berkali-kali telah memperluas bantuan ke Myanmar, terutama pemahaman dan dukungan terus menerus untuk proses perdamain dan masalah di Rakhine.

Pada 30 Oktober 2018, baik Myanmar dan Bangladesh sepakat untuk mengembalikan pengungsi Rohingya ke Myanmar pada pertengahan November. Langkah ini ditempuh setelah sebelumnya ada 700.000 pengungsi Rohingnya yang menyeberang ke Bangladesh dari negara bagian Rakhine, Myanmar Barat.

Namun, sebuah rencana untuk memulai pemulangan ratusan ribu pengungsi Muslim Rohingnya ke Myanmar itu terhenti pada Kamis (15/11/2018), usai terjadi gesekan dan saling tuduh di antara para pejabat kedua negara.



Editor: Nurika Manan

  • Myanmar
  • Krisis Rohingnya
  • Tiongkok
  • Li Keqiang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!