BERITA

Menteri Siti Dambakan Banjar Punya Arboretum Bambu

""Yang seperti ini memang harus-harus diangkat sehingga betul-betul yang disebut mensejahterakan masyarakat. Itu beneran," kata Menteri Siti."

Menteri Siti Dambakan Banjar Punya Arboretum Bambu
Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya saat kunjungan kerja ke Kota Banjar, Jumat (12/10). (KBR/ Resky N)

KBR, Banjar - Kota Banjar, Jawa Barat selama ini terkenal dengan hasil hutan melimpah baik kayu maupun bukan kayu, seperti bambu. Karena itu pula, Kementerian Lingkungkan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencanangkan Banjar sebagai kota khusus pendayagunaan hasil olahan bambu.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar mengungkapkan kota tersebut punya hasil hutan bambu yang berkualitas. Kondisi itu tak lepas dari pemanfaatan maksimal oleh masyarakat setempat. Itu sebab, dalam kunjungan langsungnya Menteri Siti membagikan 15 ribu bibit bambu ke komunitas penanam bambu. Ia menjanjikan seluruh bibit akan tersalurkan paling lambat November ini, agar penanaman bambu segera bisa diperluas.

"Kalau masih dibutuhkan, misalnya komunitasnya ingin memperluas atau pun ingin memperkaya lagi bibitnya, bambunya, saya kira Pak Direktur (Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung) Mintarjo bisa siapkan," instruksi Siti ke jajarannya saat kunjungan kerja ke Desa Mekarharja, Kota Banjar, Jumat (12/10/2018).

"November sudah mulai hujan harusnya ya, Bisa nggak dikasih 15 ribu atau 20 ribu dulu. 15 ribu bulan November siap dikirim ya, nanti komunikasi lagi," tambah Siti.

Pemberian tersebut merupakan bagian dari dukungan KLHK menyokong rencana kebun bibit di hutan sosial. Langkah ini sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk membuat dan memperluas kebun bibit yang ideal.

"Saya enggak tahu gimana caranya dicariin tempatnya, apakah pinjam dari Perhutani atau kerja sama atau apapun namanya pokoknya di situ dibuat kebun bibit yang bagus yang ideal yang dicita-citakan."

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/09-2018/jokowi_janji_segera_terbitkan_perpres_reforma_agraria/97366.html">Perpres Reforma Agraria</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/nasional/10-2017/jokowi_didesak_berikan_pengelolaan_hutan_ke_masyarakat_adat_papua/93118.html">Jokowi Didesak Berikan Pengelolaan Hutan ke Masyarakat Adat Papua</a></b><br>
    

red

Hasil produk olahan bambu di Kota Banjar, Jumat (12/10). (Foto: KBR/ Resky N)

Ia percaya, bambu mampu meningkatkan perekonomian masyarakat asalkan tepat produk olahannya. Hasil bambu berupa souvenir, alat musik, perkakas rumah tangga hingga bahan baku rumah semi permanen dinilai bakal menaikkan nilai ekonomis. Keyakinan menguat apalagi saat kunjungan kerja tersebut, Menteri Siti menyaksikan langsung pemberdayaan bambu oleh masyarakat di Rumah Kreatif Bambu Indonesia di Dusun Cibentang.

"Di lingkungan kita nyebutnya nih hasil hutan bukan kayu, bambu dan sebagainya dan segera bagaimana terkenalnya di dunia juga ada ikatan bambunya. Saya kira itu enggak usah ditanya-tanya lagi sudah pasti keren begitu ya dan tinggal bagaimana kita memanfaatkan," kata Siti.

Oleh sebab itu ia menekankan Banjar sebagai daerah penghasil hutan nonkayu atau dalam hal ini bambu, harus meningkatkan kuantitas produksi. Sehingga kata dia, masyarakat di sekitar pun kian berkembang.

Menurut Siti, Rumah Kreatif Indonesia di Kota Banjar bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam mengelola hasil alam. Sehingga, tingkat ekonomi warga di sekitar, meningkat.

"Yang seperti ini memang harus-harus diangkat sehingga betul-betul yang disebut mensejahterakan masyarakat. Itu beneran, jadi ini kan misalnya belum bagus tetapi harusnya bisa lebih bagus lagi, harusnya bisa lebih mengenal lagi kepada seluruh masyarakat," tutur Siti.

Ia pun berharap Banjar memiliki arboretum atau semacam kebun botani yang mengoleksi pepohonan, termasuk bibit bambu untuk kebutuhan hutan sosial.

"Jadi nanti Kota Banjar punya arboretum bambu kemudian selalu punya kebun bibit hutan sosial untuk bambu hasil hutan bukan kayu dan lain-lain. Karena memang sebetulnya pekerjaan yang bisa langsung menghasilkan ekonomi tinggi," pungkas Siti.

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/berita/11-2017/_saga__perhutanan_sosial_yang_tak_sesuai_harap/93252.html">[SAGA] Perhutanan Sosial yang Tak Sesuai Harap</a><br>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/editorial/11-2017/tantangan_program_perhutanan_sosial/93336.html">Tantangan Perhutanan Sosial</a>&nbsp;</b><br>
    




Editor: Nurika Manan

  • Bambu
  • Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  • KLHK
  • Situ Nurbaya

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!