BERITA

Dikritik Soal 99 Persen Masyarakat Hidup Pas-Pasan, PDIP: 1 Persennya Itu Ya Prabowo

"Politikus PDIP itu mengklaim ekonomi Indonesia saat ini masih stabil."

Dikritik Soal 99 Persen Masyarakat Hidup Pas-Pasan, PDIP: 1 Persennya Itu Ya Prabowo
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto (kanan) menyapa para santri saat mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hidayat di Desa Temuroso, Guntur, Demak, Jawa Tengah, Sabtu (29/9). (Foto: ANTARA/ Aji S)

KBR, Bogor - Politikus PDIP  Pramono Anung mempertanyakan data yang digunakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto  mengenai ketimpangan Indonesia.

Menteri Sekretaris Kabinet itu mengklaim ekonomi Indonesia saat ini masih stabil. Ini ditunjukkan dengan hasil survei tingkat kepuasan terhadap pemerintah.

"Jadi gini, ekonomi kita ini ada ukurannya. Ukurannya tingkat kepuasan publik. Kalau kita lihat survei yang ada termasuk survei Kompas terakhir, kepuasan publik kita termasuk masih sangat tinggi," ujar Pramono di Bogor, Senin (22/10/2018).

Sebelumnya, calon presiden Prabowo Subianto mengkritik ketimpangan masyarakat di era Jokowi. Dia menyebut 99 persen masyarakat Indonesia masih hidup pas-pasan. Menanggapi kritikan itu, Pramono justru balik menyindir Prabowo.

"Ya satu persennya itu pasti Pak Prabowo ya."

Baca juga:

    <li><b><a href="https://kbr.id/NASIONAL/09-2018/presiden_ungkap_alasan_bergegas_bangun_infrastruktur_di_luar_jawa/97421.html">Presiden Sebut Percepatan Pembangunan Insfrastruktur untuk Pemerataan Ekonomi</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="https://kbr.id/04-2018/sebut_elite_pembohong__puan_bakal_temui_prabowo/95600.html">Sebut Elite Pembohong, Puan Bakal Temui Prabowo</a>&nbsp;</b><br>
    




Editor: Nurika Manan

  • Pramono Anung
  • #Indonesia2019
  • ekonomi
  • ketimpangan ekonomi
  • prabowo subianto

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!