INTERNASIONAL

Ada Jarum Jahit di Dalam Stroberi

Ada Jarum Jahit di Dalam Stroberi

KBR-Jakarta Pemerintah Australia telah memerintahkan penyelidikan atas penemuan jarum jahit di dalam stroberi. Keranjang buah yang terkontaminasi itu kini telah dilaporkan di enam negara bagian dan teritori. Satu orang dibawa ke rumah sakit, setelah makan stroberi yang terdapat jarum.

Dilansir dari bbc (17/9/2018), beberapa merek telah ditarik kembali. Sementara pedagang besar di Selandia Baru mengatakan, mereka telah menghentikan impor stroberi sebagai tindakan pencegahan.

Menteri Kesehatan Australia Greg Hunt memerintahkan Otoritas Keamanan Makanan Australia dan Selandia Baru untuk menyelidiki masalah ini.

"Ini adalah kejahatan yang sangat kejam dan ini merupakan serangan umum terhadap masyarakat," kata Hunt.

Pihak berwenang setempat juga sedang menyelidiki, tetapi tidak ada tersangka yang diidentifikasi.

Sebelum menyebar ke New South Wales, Victoria, Australian Capital Territory, Australia Selatan dan Tasmania, kasus gangguan buah ini pertama kali dilaporkan di Queensland, minggu lalu. Petani dan polisi menyatakan bahwa beberapa kasus mungkin merupakan insiden peniru.

Pemerintah Queensland mengeluarkan hadiah $100.000 alias 1 miliar rupiah untuk informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku di balik kontaminasi stroberi ini.

Dilansir dari abc.net, Perdana Menteri Annastacia Palaszczuk, mendesak agar masyarakat bersama-sama menemukan orang yang bertanggung jawab di balik kasus ini.

"Ini menempatkan kehidupan keluarga dalam bahaya dan itu juga menempatkan industri stroberi dalam bahaya," katanya.

Pada Kamis, Asosiasi Petani Stroberi Queensland mengatakan jarum mungkin telah ditempatkan oleh ‘karyawan yang merasa tidak puas’. Namun, polisi mengatakan bahwa terlalu dini untuk berspekulasi.

Setidaknya enam merek telah terkena kasus ini, yaitu Berry Obsesi, Berry Licious, Love Berry, Donnybrook Berries, dan Delightful Strawberries and Oasis.

Para pejabat kesehatan telah menyarankan agar warga Australia memotong stroberi sebelum memakannya.

Para petani menyatakan kekhawatiran bahwa ketakutan yang terjadi selama puncak produksi, dapat berdampak negatif pada penjualan senilai sekitar A $ 130 juta per tahun.

Pada Senin (17/9/2018), perusahaan Foodstuffs Selandia Baru, yang memasok sekitar setengah supermarket di negara bagian itu, mengatakan telah berhenti mengimpor stroberi Australia karena adanya kasus tersebut. 

  • stroberi
  • strawberry
  • Australia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!