HEADLINE

Jokowi Minta Anies-Sandi Gunakan Bus Listrik seperti Cina

""Pak Wakil Gubernur di sini hadir. Ganti busnya yang listrik, supaya tidak kalah dengan yang tadi yang saya sampaikan. ""

Dian Kurniati

Jokowi Minta Anies-Sandi Gunakan Bus Listrik seperti Cina
Ilustrasi: Bus Transjakarta (foto: Antara)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Sandiaga Uno agar segera mengalihkan bahan bakar bus di Jakarta, dari fosil menjadi listrik. Jokowi mengatakan, Cina sudah mengawali peralihan bahan bakar untuk bus tersebut, dan mulai diikuti negara-negara maju di dunia.

Kata Jokowi, Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia bisa mengikuti peralihan bahan bakar itu, melalui bus Transjakarta.

"Tiongkok sedang mengganti 100 ribu bus kota dan bus angkutan publik setiap tahunnya. Ini mestinya dimulai dari Jakarta dulu, Pak Wakil Gubernur di sini hadir. Ganti busnya yang listrik, supaya tidak kalah dengan yang tadi yang saya sampaikan. Dan fenomena bus listrik ini mulai menjalar ke kota-kota lain di seluruh dunia. Dari London, Paris, Los Angeles, Meksiko City, dan sebentar lagi, nanti Jakarta. Tapi terserah Pak Gub dan Pak Wagub," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Rabu (02/04/2018).


Jokowi mengatakan, Cina sudah mulai mengkonversi bahan bakar bus bus sejak 2017, dan saat ini terealisasi 6.300 bus listrik. Ia berkata, keseriusan China mengkonversi bahan bakar moda transportasi umum bisa dilihat dari target 100 ribu bus per tahun.


Menurutnya, konversi bahan bakar bus menjadi listrik tersebut bisa mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Merujuk hitungan Bloomberg, Jokowi menyebut konversi tersebut bisa menghemat penggunaan minyak global sekitar 279 ribu barel per hari, atau setara dengan konsumsi tahunan di Yunani. 


Editor: Rony Sitanggang

  • Presiden Jokowi
  • bus listrik
  • Transjakarta
  • Cina
  • Tiongkok

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!