Cawapres nomor urut 01, Ma’ruf
Amin, mengklaim industri startup di
Indonesia terus tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.
“…dengan adanya infrastruktur sekarang ini, yaitu infrastruktur digital, telah tumbuh usaha-usaha startup yang dalam tempo lima tahun atau empat tahun kita telah mengembangkan seribu startup,” ujarnya dalam Debat Cawapres di Hotel Sultan, Jakarta (17/3/2019).
Cek Fakta: Dalam Lima Tahun Terakhir Hanya Ada 604 Startup Baru
Menurut data yang disusun MIKTI Indonesia Digital Creative Society dan TeknoPreneur dalam Mapping & Database Startup Indonesia 2018, hingga tahun 2018 sudah ada 992 startup di Indonesia.
Adapun angka pertumbuhan startup berdasarkan tahun berdirinya adalah:
- < Tahun 2007: 35 startup
- Tahun 2007 – 2012: 172 startup
- Tahun 2013 – 2018: 604 startup
- Tahun tidak diketahui: 181 startup
Dari data tersebut, jumlah pertumbuhan startup paling banyak memang terjadi selama periode 2013 – 2018.
Namun pernyataan Ma’ruf Amin tentang pertumbuhan 1.000 startup tidak sepenuhnya tepat.
Dalam lima tahun terakhir hanya ada 604 startup baru yang muncul. Sedangkan 137 startup lain sudah berdiri sejak sebelum tahun 2007 sampai tahun 2012, dan 181 startup sisanya belum diketahui.
Mayoritas Pekerja Startup adalah Sarjana, Terkonsentrasi di Jabodetabek
Dalam Mapping & Database Startup Indonesia 2018, disebutkan juga bahwa sebagian besar startup mempekerjakan karyawan di bawah 50 orang (88,25 persen), dan sebagian besar karyawan memiliki latar belakang pendidikan sarjana (80,32 persen).
Adapun problem yang paling banyak dihadapi startup adalah masalah modal (38,8 persen), SDM (29,4 persen), fasilitas (15 persen), regulasi (8,8 persen) dan juga pasar (7,9 persen).
Dari segi persebaran, startup paling banyak berada di Jabodetabek (522 startup atau 52,2 persen). Sisanya tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan dan juga Sulawesi.
Sedangkan Papua belum tercatat memiliki startup.
(Sumber: Mapping & Database StartUp Indonesia 2018)