BERITA

Diduga Tercemar Limbah, Ribuan Ikan dan Udang di Area Tambak Aceh Utara Mati

Diduga Tercemar Limbah, Ribuan Ikan dan Udang di Area Tambak Aceh Utara Mati


KBR, Lhokseumawe – Ribuan ekor ikan dan udang milik petani tambak di Desa Bangka Jaya, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara mati diduga akibat zat kimia berbahaya.

Selain di areal tambak, ikan air tawar juga ditemukan mati mengapung di sepanjang muara sungai Kreung Geukeuh.


Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Aceh Utara, Nuraina mengatakan kematian biota air tawar itu dipastikan akibat pencemaran lingkungan atau terkontaminasi dengan zat beracun. Namun ia tidak menyebutkan zat beracun yang mencemari lingkungan air itu.


Nuraina mengatakan mereka sudah memeriksa sampel di lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan area PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) dan diuji di laboratorium.


"Jadi, kalau kita lihat arah air dengan kondisi pasang-surutnya itu yang sangat memungkinkan adalah adanya air limbah dalam kapasitas banyak, dan sengaja dibuang ke arah Bangka Jaya," kata Nuraina kepada KBR, Jumat (31/3/3027).


Informasi dari beberapa petani tambak menyebutkan kasus ikan dan udang mati terdapat di 43 hektare areal tambak di Desa Bangka Jaya. Permukiman penduduk itu merupakan desa binaan PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) yang hanya berjarak sekitar 1,5 kilometer.


"Kami sangat terkejut dan kaget sekali begitu melihat ikan dan udang disini pada mengapung seluruhnya. Gara-gara tercemar air di muara sungai. Ada 43 hektare tambak yang pintu airnya bersumber dari muara Krueng Geukueh, ternyata sudah tercemar limbah. Sedangkan sekitar 20 hektare lainnya yang tidak sempat dibuka pintu air sungai itu masih normal atau hidup seluruhnya," kata beberapa pemilik tambak yang enggan disebutkan nama.


Para petani tambak berharap otoritas daerah seperti Dinas Lingkungan Hidup atau Badan Lingkungan Hidup di Aceh Utara mengusut pencemaran air di tambak dan sungai mereka.


"Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Geukueh ini berada di area PT PIM, dan tambak kami memanfaatkan sumber air dari sana untuk budidaya ikan dan udang tambak," kata warga.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Lhokseumawe
  • Aceh Utara
  • pencemaran sungai

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!