BERITA

Kominfo: Hoaks Sebulan Ini Lebih Banyak dari Hoaks Selama 2018

Kominfo: Hoaks Sebulan Ini Lebih Banyak dari Hoaks Selama 2018

KBR, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat ada kenaikan jumlah peredaran berita bohong atau hoaks selama 2019.

Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan selama Januari saja Kominfo mendeteksi lebih dari 70 hoaks. Jumlah itu mengalahkan angka total hoaks yang terjadi selama 2018.


Jumlah berita bohong (hoaks) selama 2018 hanya sekitar 60-an isu.


"Selama Januari ini sudah 70 lebih. Ini baru satu bulan, perkiraanya meningkat. Sudah beberapa hari kami melakukan penyisiran, dan pemerintah selalu ingin transparan. Setiap hari itu laporan bisa dilihat di stophoax.id. Setiap hari ada informasi hoaks yang sudah di verifikasi," kata Rudiantara di Jakarta Selatan, Senin (11/2/2019).


Rudiantara meminta masyarakat dan media menyampaikan ke Kementerian Kominfo jika ada temuan berita yang diduga bohong atau hoaks.


Menteri Rudiantara mengakui sulitnya menangkal hoaks, lantaran suatu laporan atau penyisiran informasi, memerlukan proses verifikasi. Di samping itu, tidak semua proses verifikasi berada dalam ranah Kominfo.


"Contohnya misalnya pada kasus kesehatan, makan-makan daun tertentu mempengaruhi reproduksi seorang wanita. Itu tidak bisa diverifikasi Kominfo, tapi ditanyakan ke ahlinya di Kementerian kesehatan," jelas Rudiantara.


Menkominfo meminta masyarakat aktif mencari kebenaran berita lewat laman stophoax.id, untuk menangkal segala hoaks yang diterima.


Peran serta media maupun penggerak jejaring media sosial, juga sangat diperlukan untuk memberikan informasi kebenaran suatu hal, dalam menepis hoaks di masyarakat.


"Tiap hari bukan orang yang mengambil akses ke stophoax.id, tapi kami berikan jugadalam bentuk PDF ke teman-teman media. Kepada teman-teman berjejaring, agar lebih mengetahui sesuatu itu hoaks atau bukan," kata Rudiantara.


Editor: Agus Luqman 

  • hoaks
  • Rudiantara
  • Kominfo
  • berita bohong

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!